INDOPOS.CO.ID – North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Pakta Pertanahan Atlantik Utara mengakatan pasukan Rusia berhasil membangun garis pertahanan yang kuat menjelang serangan balik Ukraina.
“Pasukan Kyiv sekarang berhadapan dengan pasukan Rusia yang dipersiapkan dengan baik,” , kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg seperti dilansir rt.com, Rabu (21/6/2023).
“Kami tahu bahwa Ukraina menghadapi medan yang sulit, mereka menghadapi perlawanan Rusia yang kuat,” kata Stoltenberg dalam pertemuan media bersama dengan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius di Kota Flensburg.
Dia mengakui pasukan Rusia telah mampu membangun garis pertahanan yang statis dan dipersiapkan dengan baik dengan ladang ranjau dan parit tank.
Dia juga mengatakan bahwa blok militer NATO akan mengirim peralatan penjinak ranjau tambahan, termasuk kendaraan penjinak ranjau lapis baja berat untuk membantu pasukannya menerobos pertahanan yang luas ini.
Namun dia tidak menyebutkan jumlah atau jenis perangkat keras yang akan dikirim oleh Jerman, AS, dan anggota NATO lainnya.
Pernyataan Stoltenberg muncul saat Kyiv berusaha menjelaskan kurangnya kemajuan dari operasinya dalam beberapa minggu sejak dimulainya serangan balasan.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Anna Malyar mengakui bahwa cukup sulit bagi pasukan Ukraina untuk bergerak maju. Dia juga mengatakan bahwa pasukan Rusia melancarkan serangan mereka sendiri, berusaha mencapai perbatasan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, yang sebagian masih dikuasai oleh Ukraina.
Serangan besar-besaran Kyiv dimulai pada 4 Juni, setelah dibicarakan oleh pejabat Ukraina dan Barat selama beberapa bulan. Operasi tersebut gagal membawa perubahan besar ke garis depan.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan itu telah menelan ribuan nyawa pasukan Ukraina. Pekan lalu, kementerian itu mengklaim bahwa Kyiv telah kehilangan 7.500 tentara garis depan, baik yang tewas maupun yang terluka.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyatakan bahwa serangan balasan telah mengakibatkan kerugian besar bagi Ukraina. Dia mengatakan Kyiv juga kehilangan hingga 30 % peralatan yang dipasok oleh Barat.
Seorang anggota parlemen senior Rusia, Andrey Kartapolov, mengatakan pada hari Selasa bahwa operasi Ukraina mungkin akan berakhir dalam beberapa minggu.
“Jika pasukan Kyiv terus kehilangan personel dan peralatan dengan kecepatan saat ini, mereka tidak akan dapat melanjutkan serangan lebih lama lagi,” katanya. (dam)