Rusia Tuduh Ukraina Berencana Serang Krimea Gunakan Rudal Jarak Jauh Milik AS dan Inggris

rusia

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan Ukraina berencana menyerang Krimea dengan rudal yang dipasok NATO. Foto: Al Jazeera

INDOPOS.CO.ID – Rusia menuduh Ukraina berencana untuk menyerang Krimea dengan rudal jarak jauh milik Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Rusia mengancam akan melakukan pembalasan jika serangan itu terjadi.

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan dalam pertemuan para pejabat militer bahwa Moskow memiliki informasi terkait renana Ukraina menyerang Krimea dengan sistem roket jarak jauh HIMARS yang dipasok AS dan rudal jelajah Storm Shadow yang dipasok Inggris.

“Penggunaan rudal-rudal ini di luar zona operasi militer khusus, berarti Amerika Serikat dan Inggris akan sepenuhnya terseret ke dalam konflik dan akan memerlukan serangan langsung terhadap pusat-pusat pengambilan keputusan di Ukraina,” kata Shoigu seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (21/6/2023).

Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina pada tahun 2014 dan menganggapnya berada di luar cakupan invasinya. Rusia fokus di Ukraina timur dan selatan, di mana Ukraina berjuang untuk merebut kembali wilayahnya.

Kyiv, mengatakan ingin merebut kembali semua wilayahnya, termasuk krimea, rumah pangkalan angkatan laut Laut Hitam Rusia.

Shoigu mengatakan angkatan bersenjata Ukraina melakukan 263 serangan terhadap posisi Rusia sejak 4 Juni. Aksi ini Moskow anggap sebagai awal serangan balasan Ukraina.

“Berkat tindakan cerdas dan tanpa pamrih dari unit kami, semua serangan telah berhasil dipukul mundur. Musuh belum mencapai tujuannya,” kata Shoigu.

Ukraina mengatakan telah merebut kembali delapan desa pada tahap awal serangan baliknya, dan seorang pejabat pertahanan menjanjikan pukulan terbesar Kyiv akan terjadi meskipun ada perlawanan keras dari pasukan Moskow.

“Saat ini, tentara kami di selatan dan timur secara aktif menghancurkan musuh, secara fisik membersihkan Ukraina,” kata Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam pesan video.

“Pertahanan melawan teror berarti menghancurkan teroris. Dan itu adalah jaminan bahwa negara jahat tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk membawa kejahatan ke Ukraina,” tambahnya.

“Rusia pada Selasa menyerang sasaran militer dan infrastruktur di Kyiv dan bagian lain negara itu, termasuk wilayah barat yang jauh dari garis depan,” kata pejabat Ukraina.

Juga pada hari Selasa, otoritas lokal di kota Nova Kakhovka yang dikuasai Rusia di wilayah selatan Kherson mengatakan serangan pesawat tak berawak Ukraina menewaskan seorang wanita dan melukai empat orang.

“Serangan terhadap fasilitas layanan publik dilakukan oleh amunisi berkeliaran, juga dikenal sebagai drone kamikaze,” kata mereka.

Serangan itu terjadi karena perhatian telah difokuskan pada serangan Ukraina terhadap posisi pertahanan Rusia di selatan dan timur pada tahap awal serangan balasannya yang berusaha mendorong pasukan Presiden Vladimir Putin kembali dari wilayah yang direbut sejak invasi Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022.

Kyiv mengatakan telah merebut kembali 113 km persegi tanah dari pasukan Rusia. Tetapi serangan terbaru menunjukkan bahwa Rusia mampu berperang di luar garis depan selatan dan timur.

Kantor Zelenskyy mengatakan drone menyerang wilayah Kyiv dalam beberapa gelombang dengan peringatan udara berlangsung selama empat jam.

“Beberapa bangunan komersial dan administrasi dan beberapa rumah pribadi rusak,” katanya.

Ukraina mengatakan pihaknya menembak jatuh 32 dari 35 drone Shahed buatan Iran yang diluncurkan dari wilayah Bryansk Rusia dan Laut Azov. (dam)

Exit mobile version