Presiden Ukraina Minta Dunia Internasional untuk Menekan Rusia

Volodymyr-Zelenskyy-2

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Ukraina Vladimir Zelensky meminta untuk memberi tekanan pada Moskow setelah panggilan teleponnya dengan Presiden AS Joe Biden.

Ia mengatakan, dalam pembicaraan per telepon itu, mereka membahas tentang pengiriman senjata berat tambahan.

“Kami membahas jalannya permusuhan dan proses yang terjadi di Rusia. Dunia harus menekan Rusia sampai tatanan internasional dipulihkan,” kata Zelenskyy seperti dilansir rt.com, Senin (26/7/2023).

Zelenskyy menambahkan bahwa dia dan Biden membahas perluasan kerja sama pertahanan lebih lanjut, dengan penekanan pada senjata jarak jauh.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan singkat, bahwa Biden menegaskan kembali dukungan AS yang tak tergoyahkan, termasuk melalui bantuan keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan yang berkelanjutan.

Percakapan berlangsung dua minggu sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Lithuania, di mana anggota blok pimpinan AS akan fokus pada bantuan bersama lebih lanjut untuk Kyiv.

Ukraina dilaporkan memiliki harapan tinggi untuk pertemuan di Vilnius, mengharapkan untuk menerima peta jalan untuk keanggotaan NATO. AS, bagaimanapun, telah menentang memberikan jalan konkrit kepada Kyiv untuk bergabung dengan aliansi tersebut, menurut beberapa laporan.

“Keputusan positif untuk Ukraina di Vilnius adalah satu-satunya keputusan positif yang mungkin untuk keamanan kita bersama di Eropa dan di Aliansi secara keseluruhan,” kata Zelenskyy.

Ukraina mengerahkan sistem rudal pertahanan udara Patriot buatan AS musim semi ini, dan kehilangan beberapa tank Leopard 2 buatan Jerman dan kendaraan tempur infanteri Bradley yang dipasok AS selama serangan balasan yang diluncurkan bulan ini.

Moskow telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata Barat membuat anggota NATO secara de facto terlibat langsung dalam konflik tersebut. Presiden Vladimir Putin mengatakan pekan lalu bahwa jet tempur F-16 buatan AS akan dihancurkan jika negara-negara Barat mengirimnya ke Ukraina. (dam)

Exit mobile version