Serangan Pesawat Tak Berawak Ukraina di Krimea, Seorang Gadis Muda Tewas dan 4 Bangunan Rusak

pesawat-tak-berawak

Serangan pesawat tak berawak Ukraina mengakibatkan 4 gedung rusak dan seorang gadis muda tewas di Krimea. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Pemimpin semenanjung Krimea, Sergey Aksyonov mengungkapkan serangan pesawat tak berawak Ukraina di Krimea barat laut pada Kamis (20/7/2023) pagi diduga merusak setidaknya empat bangunan dan menewaskan seorang gadis muda.

“Akibat serangan drone musuh, empat gedung administrasi rusak dan setidaknya satu orang tewas,” ujar Aksyonov di Telegram tak lama setelah pukul 6 pagi waktu setempat, tanpa menyebutkan lokasi pasti serangan tersebut seperti dilansir rt.com, Kamis (20/7/2023).

“Sayangnya, seorang gadis remaja meninggal,” tulis Aksyonov.

Pejabat itu menyampaikan belasungkawa yang tulus dan mendalam dan berjanji untuk memberikan semua dukungan yang diperlukan kepada keluarga korban.

Insiden itu menyusul serangkaian serangan Ukraina di semenanjung Rusia, pekan ini.

Pada Rabu (19/7/2023) pagi, serangan pesawat tak berawak diduga memicu kebakaran dan serangkaian ledakan di depot amunisi di Krimea timur. Otoritas setempat menutup sebagian jalan raya Tavrida, melintasi semenanjung dan mengeluarkan perintah evakuasi kepada sekitar 2.200 orang di empat desa terdekat.

Pada hari Selasa, pertahanan udara Rusia mencegat 28 drone udara yang menargetkan beberapa lokasi di Krimea.

Sebuah drone maritim juga menghantam Jembatan Krimea pada Senin (17/7/2023), merusak satu ruas jalan, menewaskan dua warga sipil dan membuat seorang gadis berusia 14 tahun menjadi yatim piatu. Lalu lintas di jembatan sebagian dipulihkan kurang dari sehari kemudian.

Krimea memilih untuk bergabung dengan Rusia setelah kudeta yang didukung Barat tahun 2014 di Kyiv. Wilayah Donetsk, Lugansk, Kherson, dan Zaporozhye melakukan hal yang sama setelah mengadakan referendum pada September 2022. Ukraina menganggap wilayah tersebut diduduki secara ilegal oleh Rusia.(dam)

Exit mobile version