Dokumen Bocor, Serangan Drone Ukraina di Jembatan Krimea Direncanakan Mantan Agen Intelijen Inggris

ukraina

Anggota layanan darurat memeriksa bagian Jembatan Krimea yang rusak, Senin, 17 Juli 2023. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Serangan drone Ukraina di Jembatan Kerch Krimea kemungkinan besar direncanakan oleh mantan agen intelijen militer Inggris yang menandatangani kontrak dengan Kyiv pada tahun 2022. Hal itu dilaporkan media independen Grayzone mengutip dokumen yang bocor.

“Komplotan rahasia intelijen militer Inggris lepas yang dipimpin oleh Chris Donnelly telah bekerja dengan Kantor Dinas Keamanan Ukraina (SBU) Odessa sejak April tahun lalu,” kata Grayzone dalam sebuah laporan seperti dilansir rt.com, Jumat (21/7/2023).

Media tersebut telah menerbitkan dokumen bocor yang membuktikan kemitraan mereka pada Oktober 2022, setelah serangan pertama di Jembatan Krimea.

“Peninjauan terhadap file yang bocor yang sebelumnya diungkapkan oleh The Grayzone memberikan dasar yang kuat untuk kembali menyalahkan komplotan rahasia Donnelly,” kata media itu merujuk pada serangan pesawat tak berawak pada Senin yang menewaskan dua warga sipil dan membuat seorang gadis berusia 14 tahun menjadi yatim piatu.

Donnelly adalah seorang agen intelijen senior dan mantan penasihat NATO berpangkat tinggi.

“Dia diduga menggunakan hubungan transnasional yang melibatkan perusahaan seperti Prevail Partners dan Thomas di Winslow, untuk mengelola kontribusi London pada perang proksi dari jarak dekat,” katanya.

Menurut Grayzone, kedua perusahaan menandatangani perjanjian dukungan teknis dengan SBU cabang Odessa pada April 2022, yang mencakup penggunaan drone pengintai untuk memantau garis pantai dan pergerakan Rusia dan akses ke citra satelit untuk membantu operasi militer dan hitam.

Seorang spesialis kecerdasan geospasial di Prevail memberi SBU presentasi berjudul: “Paket info Jembatan Kerch,” yang menjabarkan berbagai rencana untuk meledakkan jembatan yang dibangun pada tahun 2018 untuk menghubungkan Krimea ke Wilayah Krasnodar di daratan Rusia.

“Satu plot spekulatif melibatkan peledakan kapal yang berisi amonia nitrat langsung di bawah jembatan,” kata Grayzone.

Proposal tersebut dengan persetujuan dikutip sebagai contoh untuk meniru ledakan Agustus 2020 di Beirut, yang menewaskan sedikitnya 214 orang dan menghancurkan ibu kota Lebanon.

Menurut Grayzone, penasihat Inggris juga telah memberikan bantuan kepada Kyiv dalam menargetkan dugaan kolaborator Rusia di wilayah-wilayah di bawah kendali Ukraina.

Anton Gerashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, membual kepada media Barat pada Oktober 2022 bahwa dinas intelijen “menembak mereka seperti babi.” (dam)

Exit mobile version