PBB Kutuk Serangan Drone Ukraina ke Moskow

Petugas-polisi-rusia

Petugas polisi memblokir area di sekitar blok kantor yang rusak di Pusat Bisnis Internasional Moskow di Moskow, Rusia, 1 Agustus 2023. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Kantor Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangkaian serangan pesawat tak berawak di Moskow dan menyerukan diakhirinya setiap dan semua serangan terhadap fasilitas sipil.

“Kami menentang setiap dan semua serangan terhadap fasilitas sipil dan kami ingin mereka berhenti,” kata Wakil Juru Bicara Guterres, Farhan Haq, seperti dilansir rt.com, Rabu (2/8/2023).

Haq berbicara sehari setelah beberapa pesawat tak berawak (UAV) dicegat di Distrik Keuangan Moskow, dengan puing-puing dari pesawat yang jatuh merusak dua gedung pencakar langit dan melukai satu orang.

Salah satu bangunan yang sama rusak lagi pada hari Selasa, ketika salah satu dari tiga UAV yang masuk macet secara elektronik dan membelok ke kaca menara, menurut pihak berwenang Rusia.

Sementara Kyiv belum menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa perang kembali terjadi lagi ke wilayah Rusia.

Zelenskyy dan pejabatnya mengikuti pola yang sama setelah serangan Ukraina sebelumnya terhadap infrastruktur sipil. Para pejabat Ukraina menyambut baik pengeboman Jembatan Krimea Oktober lalu, tetapi membantah bertanggung jawab.

Pejabat keamanan Ukraina akhirnya mengakui serangan itu awal musim panas ini, dan mengaku bertanggung jawab atas serangan lanjutan di jembatan bulan lalu.

Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Ukraina meluncurkan serangan di Moskow dan sasaran sipil lainnya di Rusia karena frustrasi atas kegagalannya di medan perang.

“Upaya serangan drone adalah semacam tindakan putus asa dengan latar belakang kegagalan tersebut. Dan, tentu saja, Kyiv menggunakan taktik teroris seperti itu,” kata Peskov.

Rusia sejauh ini membatasi serangan rudal dan pesawat tak berawak di Ukraina untuk target militer dan infrastruktur. Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev mengingatkan bulan lalu bahwa ini akan segera berubah jika Kiev terus menyerang warga sipil Rusia.

“Kita perlu memilih target non-tipikal untuk serangan kita. Tidak hanya gudang, pusat energi, dan pangkalan minyak,” kata Medvedev yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia. (dam)

Exit mobile version