INDOPOS.CO.ID – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memulai perjalanannya ke KTT ASEAN dan G-20 pada hari Selasa (5/9/2023). Korea Selatan akan membina kerja sama ekonomi dan keamanan yang lebih dalam dengan negara-negara anggota ASEAN.
Pada hari Rabu (6/9/2023), Yoon akan memulai pertemuan resminya pada KTT Korea-ASEAN di Jakarta, Indonesia, di mana para pemimpin akan mengevaluasi kemitraan antara kedua kawasan dan menguraikan rencana untuk kolaborasi di masa depan.
Setelah itu, Yoon akan bergabung dalam KTT ASEAN+3, menekankan penguatan aliansi di antara 10 anggota blok tersebut, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok.
Pada hari Kamis, Yoon dijadwalkan menghadiri KTT Asia Timur, sebuah pertemuan strategis yang menampilkan para pemimpin dari 18 negara. Yoon bertujuan untuk memupuk persatuan internasional mengenai masalah nuklir Korea Utara dan menggarisbawahi pentingnya menegakkan tatanan internasional berdasarkan standar global.
“Provokasi rudal dan ancaman nuklir Korea Utara yang terus meningkat juga merupakan ancaman langsung dan eksistensial terhadap negara-negara anggota ASEAN. Di saat seperti ini, Republik Korea dan ASEAN harus bekerja sama untuk merespons secara tegas dan bekerja sama secara erat dalam denuklirisasi Korea Utara,” ujar Yoon seperti dilansir The Korea Herald, Selasa (5/9/2023).
“Solidaritas dan kerja sama ASEAN-Republic of Korea harus ditingkatkan lebih lanjut, sehingga tatanan internasional yang berdasarkan aturan akan dapat mengakar kuat di kawasan Indo-Pasifik,” tambahnya.
Meskipun pertemuan puncak bilateral dengan Tiongkok atau pertemuan puncak trilateral yang melibatkan Jepang dan Tiongkok tampaknya mustahil dilakukan selama kunjungannya, Yoon menggarisbawahi bahwa kerja sama di antara ketiga negara sangatlah penting.
Dia menyebut hubungan tiga arah tersebut sebagai sebuah prasyarat utama agar ASEAN+3 dapat terus memperluas cakupan dan kedalaman kerja samanya serta mewujudkan visi komunitas Asia Timur dalam jangka panjang.
“Untuk menciptakan sinergi antara KTT terpisah yang diadakan Republik Korea, Jepang, dan Tiongkok dengan ASEAN, kerja sama trilateral harus direvitalisasi,” ujarnya.
Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang akan menghadiri salah satu KTT ASEAN di Jakarta, kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Jumat.
Presiden Tiongkok Xi Jinping tampaknya tidak mungkin berpartisipasi dalam KTT ASEAN dan G-20. Yoon dan Xi pertama kali bertemu pada KTT G-20 di Bali, Indonesia, November lalu, namun belum melakukan kontak resmi sejak saat itu.
Menyoroti KTT trilateral yang diadakan di Camp David bulan lalu yang melibatkan Korea, Amerika Serikat dan Jepang, Yoon mengatakan bahwa kerja sama di antara negara-negara ini tidak bermaksud untuk mengecualikan negara tertentu atau menanggapi kekuatan tertentu.
Selama kunjungan diplomatiknya, Yoon dijadwalkan menghadiri 14 pertemuan puncak multilateral dan bilateral, termasuk pertemuan dengan para pemimpin dari negara tuan rumah.
“India berfungsi sebagai landasan penting untuk memperluas jaringan pragmatis dan jalur bisnis kami,” kata seorang pejabat senior dari kantor kepresidenan kepada wartawan pada hari Senin.
“Di era pasca-Tiongkok, India siap untuk menjadi pasar global yang besar, dan India mempertahankan statusnya sebagai negara dengan populasi dan pasar domestik terbesar di blok ASEAN,” katanya.
Meskipun tidak ada delegasi ekonomi resmi untuk perjalanan ini, pertemuan meja bundar bisnis akan diadakan di Indonesia. Para pemimpin bisnis yang akan hadir termasuk Ketua Eksekutif Hyundai Motor Group Chung Euisun, Ketua LG Group Koo Kwang-mo, Ketua Lotte Group Shin Dong-bin dan Ketua LS Koo Ja-eun.
Yoon akan berangkat ke New Delhi, India, pada hari Jumat untuk menghadiri KTT G-20 dan kembali ke Korea pada hari Senin. (dam)