Kim Jong Un dan Vladimir Putin Saling Tukar Hadiah Senapan

Kim Jong Un dan Vladimir Putin Saling Tukar Hadiah Senapan - putin kim jong un IP - www.indopos.co.id

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Korea Utara Kim Jong Un selama pertemuan mereka di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur, Rusia pada 13 September 2023. Foto: Al Jazeera

INDOPOS.CO.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Korea Utara Kim Jong Un saling bertukar hadiah ketika mereka bertemu di sebuah pusat ruang angkasa di Russia Week. Kim memberikan senapan kepada Putin, sementara pemimpin Rusia itu juga menghadiahkan rekannya dari Pyongyang sebuah senapan dan sarung tangan dari pakaian luar angkasa kosmonot.

Kim melakukan perjalanan dengan kereta lapis baja dari Korea Utara, dan bertemu dengan Putin pada hari Rabu di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur di Timur Jauh Rusia, di mana kedua pemimpin saling menyapa dengan hangat dengan jabat tangan selama 40 detik.

Ketika ditanya apakah keduanya telah bertukar hadiah, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Kamis bahwa Putin memberi Kim senapan berkualitas tinggi buatan Rusia dan sarung tangan dari pakaian antariksa yang telah berada di luar angkasa beberapa kali.

“Sebagai imbalannya, Kim memberi Putin senjata buatan Korea Utara, di antara hadiah lainnya. Presiden Rusia memberi Kim senapan produksi kami dengan kualitas terbaik. Sebagai imbalannya, dia juga menerima senapan buatan Korea Utara,” kata Peskov seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (15/9/2023).

Putin sangat tertarik dengan kehidupan luar ruangan dan berburu, ia mengunggah banyak foto dirinya selama bertahun-tahun melakukan aktivitas luar ruangan di pedesaan Rusia bersama para pejabat senior lainnya.

Moskow juga mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa Putin dengan senang hati menerima undangan Kim untuk mengunjungi ibu kota Korea Utara, Pyongyang, yang sebelumnya diumumkan oleh televisi pemerintah Korea Utara.

Peskov mengatakan Moskow pertama-tama akan segera bersiap untuk mengirim Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov ke Pyongyang, dengan perjalanannya diperkirakan pada bulan Oktober, sebelum kunjungan Putin.

Ini merupakan kunjungan kedua Putin ke Korea Utara. Dia terakhir berkunjung pada Juli 2000 untuk bertemu mendiang ayah Kim, Kim Jong-il, hanya beberapa bulan setelah terpilih menjadi presiden. Kim terakhir kali mengunjungi Rusia pada tahun 2019.

“Meskipun Putin kembali ke Moskow setelah pertemuan mereka pada hari Rabu, kunjungan Kim diperkirakan akan berlanjut selama beberapa hari lagi,” kata Kremlin.

Pada hari Jumat, Kim tiba di Kota Komsomolsk-on-Amur di Timur Jauh Rusia untuk mengunjungi fasilitas tempat pembuatan jet tempur Rusia, lapor kantor berita TASS milik pemerintah Rusia.

TASS melaporkan bahwa Kim bertemu dengan gubernur regional dan pejabat lainnya di karpet merah di stasiun kereta api kota. “Dia kemudian dibawa ke Pabrik Pesawat Komsomolsk-on-Amur, yang memproduksi pesawat tempur paling modern Rusia, termasuk Su-35 dan Su-57,” kata TASS.

Kantor berita Rusia RIA Novosti menerbitkan sebuah video yang menunjukkan kereta lapis baja Kim berhenti di stasiun Komsomolsk-on-Amur ketika para pejabat Korea Utara menunggu di jalan yang dibangun khusus dan karpet merah. Tak lama kemudian, konvoinya keluar dari stasiun untuk mengunjungi pabrik pesawat.

Putin mengatakan kepada TV pemerintah Rusia sebelumnya bahwa Kim juga akan melakukan perjalanan ke Vladivostok untuk melihat armada Pasifik Rusia, sebuah universitas, dan fasilitas lainnya.

Di Korea Utara, media pemerintah memuji pertemuan puncak Kim dengan Putin sebagai pertemuan yang bersejarah.

Media Korea Selatan melaporkan bahwa para pejabat di Seoul sedang memantau apakah Korea Utara dan Rusia akan mengumumkan latihan militer bersama setelah pertemuan kedua pemimpin tersebut.

Ada kekhawatiran yang semakin besar mengenai peningkatan kerja sama militer antara Moskow dan Pyongyang karena delegasi Putin dan Kim mencakup tokoh-tokoh militer senior.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Jeon Hak-kyou mengatakan ada banyak prediksi seperti itu mengenai hubungan militer yang lebih erat antara Putin dan Kim.

“Sambil mengingat kemungkinan tersebut, kami akan terus memantaunya dengan cermat,” katanya. (dam)

Exit mobile version