Joe Biden Tuding Donald Trump akan Hancurkan Demokrasi Amerika

Joe-Biden-3

INDOPOS.CO.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam mantan Presiden Donald Trump yang memiliki slogan Make America Great Again (MAGA) Republicans. Biden mengklaim bahwa Trump bertekad untuk menghancurkan demokrasi Amerika dan tunduk kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Presiden Biden berada di New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB. Dia juga menggunakan waktunya di Big Apple untuk mengumpulkan dana bagi kampanye pemilihannya kembali pada tahun 2024.

Biden bergabung dengan ibu negara Jill Biden di atas panggung di Teater Lunt-Fontanne pada akhir acara yang menampilkan tokoh-tokoh hebat Broadway termasuk Josh Groban, Ben Platt, Sarah Bareilles, Lin-Manuel Miranda, Andrew Rannells dan banyak lagi.

Presiden berusia 80 tahun itu kemudian mengecam calon pesaingnya dalam pemilihan umum, dan memperingatkan penonton tentang arti masa jabatan Trump yang kedua.

“Saya mencalonkan diri karena demokrasi sedang dipertaruhkan. Karena pada tahun 2024 demokrasi kembali digelar. Dan tidak diragukan lagi, Donald Trump dan anggota MAGA dari Partai Republik bertekad untuk menghancurkan demokrasi Amerika,” kata Biden seperti dilansir dailymail, Selasa (19/9/2023).

“Dan saya akan selalu membela, melindungi dan memperjuangkan demokrasi kita,” tandasnya.

Presiden yang bersemangat ini mengenang bagaimana ia berencana untuk tetap pensiun dari politik namun berubah pikiran setelah Trump tampaknya menyamakan neo-Nazi, anggota Ku Klus Klan (KKK) atau kelompok radikal pendukung supremasi kulit putih, dan kelompok supremasi kulit putih lainnya yang melakukan demonstrasi di Charlottesville, Virginia pada bulan Agustus 2017 dengan para pengunjuk rasa tandingan yang menentang mereka.

Dia berbicara tentang bagaimana demokrasi dipertaruhkan dalam pemilu tahun 2020. “Bersyukur, karena orang-orang seperti Anda, kami menang,” kata Presiden Biden.

“Dan bisa saya tambahkan, kami menang dengan meyakinkan, jelas, tanpa ragu, dengan selisih tujuh juta suara,” tambahnya.

Biden sesumbar bahwa kemenangannya tetap kokoh setelah 60 gugatan hukum dan pemberontakan pada tanggal 6 Januari.’

“Jadi sekarang saya mencalonkan diri lagi,” kata presiden berusia 80 tahun itu.

“Anda mungkin memperhatikan, banyak orang tampak fokus pada usia saya. Ya, saya mengerti. Percaya saya. Saya tahu lebih baik dari siapa pun,” kata Biden sambil tertawa.

“Saya mencalonkan diri karena saya ingin seluruh negara bergabung dengan saya dalam menyampaikan pesan yang paling kuat dan paling jelas bahwa kekerasan politik di Amerika tidak pernah, tidak pernah, dan tidak pernah dapat diterima,” katanya.

Dia memuji bagaimana dia mampu mengumpulkan dunia di sekitar Ukraina dan menekankan bahwa terpilihnya kembali Trump akan membawa kemunduran.

“Saya tidak akan memihak diktator seperti Putin. Mungkin Trump dan teman-teman MAGA-nya bisa sujud tapi saya tidak,” tandasnya.

Biden juga menantang retorika Trump tentang keadaan negara AS saat ini.

“Saya tidak percaya Amerika adalah negara yang gelap dan negatif, negara yang penuh pembantaian yang didorong oleh kemarahan, ketakutan, dan balas dendam. Donald Trump melakukannya,” kata Biden.

“Yah, saya yakin kita adalah negara yang penuh harapan dan optimis, didorong oleh proposisi sederhana bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang adil, hanya satu kesempatan,” ujar Biden. (dam)

Exit mobile version