Gedung Putih: Korea Utara Kirim Lebih dari 1.000 Kontainer Senjata ke Rusia

KJU-Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Korea Utara Kim Jong Un berjabat tangan saat kunjungan Kim ke Rusia bulan lalu. Foto: Sky News.

INDOPOS.CO.ID – Gedung Putih mengatakan Korea Utara telah mengirimkan sejumlah besar senjata ke Rusia untuk membantu Moskow berperang di Ukraina.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan   Pyongyang telah mengirimkan lebih dari 1.000 kontainer berisi peralatan dan amunisi dalam beberapa pekan terakhir.
Washington merilis gambar yang katanya menunjukkan kontainer berisi senjata di kapal berbendera Rusia sebelum dipindahkan dengan kereta api ke barat daya Rusia. Kontainer tersebut dikirim antara 7 September dan 1 Oktober, antara Najin, Korea Utara, dan Dunay, Rusia, menurut Gedung Putih.
Spekulasi Pyongyang akan mulai mengirim senjata ke Rusia telah tersebar luas sejak pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un , mengunjungi Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin dan melihat situs-situs penting militer.
“Sebagai imbalannya, Korea Utara menginginkan teknologi senjata Rusia yang canggih untuk digunakan dalam program pengembangan senjata nuklirnya,” kata Kirby dikutip Sky News, Minggu (15/3/2023).
Foto satelit yang menunjukkan peningkatan tajam lalu lintas kereta api di sepanjang perbatasan Korea Utara-Rusia diterbitkan minggu lalu oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional.
Gambar bertanggal 5 Oktober, menurut lembaga pemikir Washington, menunjukkan tingkat lalu lintas kereta barang yang dramatis dan belum pernah terjadi sebelumnya di Fasilitas Kereta Tumangang, di perbatasan negara tersebut dengan Rusia.
Lebih dari 70 gerbong telah teridentifikasi, kata pusat tersebut, sedangkan hanya sekitar 20 gerbong yang terlihat selama lima tahun sebelumnya.
AS menuduh Korea Utara sebelumnya menyediakan amunisi, peluru artileri, dan roket ke Rusia.
Bulan lalu, setelah bertemu dengan Putin, pemimpin Korea Utara tersebut menuntut peningkatan eksponensial dalam produksi senjata nuklir negaranya.
Ia mengatakan, sudah waktunya bagi Pyongyang untuk memainkan peran yang lebih besar dalam koalisi negara-negara yang menghadapi AS dalam Perang Dingin baru, media pemerintah Korea Utara melaporkan.
Kantor Berita Pusat Korea mengatakan Kim melontarkan komentar tersebut dalam sesi dua hari parlemen negara tersebut, yang mengubah konstitusi untuk memasukkan kebijakannya  memperluas program senjata nuklir negara tersebut.
“Kim memperdalam persekutuan dan persahabatan dengan Putin, selama kunjungan enam harinya ke Rusia,” kata media pemerintah Korea Utara.
Kedua negara mengatakan mereka membahas peningkatan hubungan pertahanan mereka namun tidak mengungkapkan langkah spesifik apa pun. (dam)
Exit mobile version