Prancis Naikkan Tingkat Kewaspadaan terhadap Ancaman Terorisme

Petugas-Negara

Seorang petugas polisi di Paris pada 3 Februari 2017. (Russia Today)

INDOPOS.CO.ID – Prancis telah meningkatkan tingkat kewaspadaan terorisme di seluruh negeri menyusul serangan terhadap konser musik yang ramai di Rusia, yang menyebabkan 137 orang tewas.

Pada hari Jumat (22/3/2024), empat warga negara Tajikistan melepaskan tembakan di dalam Balai Kota Crocus di luar Moskow dan membakar gedung tersebut. Semua teroris kemudian ditahan ketika mencoba melarikan diri dengan mobil ke Ukraina, menurut Presiden Vladimir Putin.

Kelompok jihad Negara Islam Provinsi Khorasan (ISIS-K) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Moskow sejauh ini belum mengkonfirmasi keterlibatan kelompok tersebut.

“Setelah serangan di Moskow, presiden Prancis mengadakan pertemuan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional malam ini,” tulis Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal di X (sebelumnya Twitter) pada hari Minggu (24/3/2024) seperti dikutip Russia Today, Senin (25/3/2024).

“Mengingat klaim ISIS bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan ancaman yang mengancam negara kami, kami memutuskan untuk meningkatkan rencana Vigipirate ke tingkat tertinggi,” tambah perdana menteri.

Prancis telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang diperkuat sejak serangkaian serangan teroris pada Januari 2015, ketika sekelompok Islam membunuh 17 orang di Paris dan sekitarnya. Pemerintah menanggapinya dengan memberlakukan Operasi Sentinel, yang melibatkan pengerahan tentara bersenjata untuk berpatroli di ibu kota Prancis.

Salah satu serangan Islam paling mematikan dalam sejarah terjadi pada bulan November 2015, ketika pelaku bom bunuh diri dan pria bersenjata menewaskan 130 orang di Paris. (dam)

Exit mobile version