Israel Siap Hadapi Skenario Apa pun Terkait Hubungannya dengan Iran

Aksi-Bakar-bendera

Demonstran membakar bendera Israel saat pemakaman tujuh perwira Korps Garda Revolusi yang tewas dalam serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus, Teheran, Iran, 5 April 2024. (Russia Today)

INDOPOS.CO.ID – Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Israel siap menghadapi skenario apa pun yang mungkin terjadi sehubungan dengan ketegangan hubungannya dengan Iran. Kementerian mengeluarkan pernyataan tersebut setelah Gallant mengadakan pertemuan “penilaian situasi operasional” dengan pejabat senior militer dan intelijen pada hari Minggu (7/4/2024).

Israel telah menempatkan militernya dalam siaga tinggi minggu ini, menangguhkan cuti bagi unit-unit tempur dan meningkatkan pertahanan udara untuk mengantisipasi kemungkinan serangan dari Iran setelah komandan senior militer Iran terbunuh dalam serangan udara di Suriah. Teheran menyalahkan serangan itu pada pasukan pertahanan Israel atau Israel Defence Forces (IDF) dan bersumpah akan melakukan pembalasan.

“Sistem pertahanan telah menyelesaikan persiapan untuk merespons segala skenario yang mungkin terjadi dengan Iran,” kata Gallant setelah pertemuan tersebut, seperti dikutip oleh Jerusalem Post seperti dilansir Russia Today. Dia tidak membeberkan rincian lebih lanjut mengenai persiapannya.

Serangan mematikan terhadap konsulat Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus, awal pekan ini menewaskan tujuh pejabat Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), termasuk jenderal penting Iran Mohammad Reza Zahedi.

Israel belum secara terbuka mengakui bahwa mereka berada di balik serangan itu, namun Gallant menyiratkan tanggung jawabnya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa Israel “menyerang musuh-musuh di seluruh Timur Tengah.”

Para pemimpin Iran menggambarkan penargetan misi diplomatik tersebut sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berjanji akan memberikan tanggapan yang keras. Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Israel akan “menerima tamparan di wajahnya.”

Sementara itu, para pejabat AS pekan ini menyatakan kekhawatirannya bahwa situasi ini bisa berubah menjadi perang besar-besaran antara Iran dan Israel jika Teheran tetap melaksanakan ancamannya.

Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pada hari Kamis bahwa potensi serangan oleh Teheran telah dibahas selama panggilan telepon antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Beberapa media, mengutip para pejabat AS, melaporkan pada akhir minggu ini bahwa Teheran dapat menyerang Israel secepatnya pada minggu depan.

Israel telah berulang kali menuduh Iran mendukung Hamas, Hizbullah, dan kelompok militan pro-Palestina lainnya di wilayah tersebut. Mereka juga menuduh Teheran mendalangi serangan mematikan pada tanggal 7 Oktober terhadap warga Israel, yang merenggut nyawa sekitar 1.200 warga Israel dan memicu konflik saat ini di Gaza. Teheran membantah terlibat dalam serangan bulan Oktober itu tetapi berjanji untuk terus mendukung Hamas dan kelompok Palestina lainnya. (dam)

Exit mobile version