INDOPOS.CO.ID – Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Mozambik Filipe Nyusi pada Agustus 2023 lalu, mendorong kedua negara Indonesia – Mozambik untuk menentukan empat prioritas kerja sama di sektor tambang, infrastruktur transportasi, kesehatan, dan Perikanan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan (LBP) bersama dengan Menteri Sumber Daya Mineral dan Energi Mozambik Carlos Joaquim Zacarias resmi meluncurkan Task Force Indonesia – Mozambik pada 2nd Indonesia Africa Forum 2024 di Bali, Senin (2/9/2024).
“Presiden Joko Widodo terus mendorong diskusi bilateral bersama Presiden Mozambik, yang salah satu hasilnya membentuk Task Force kedua negara,” tutur Menko Luhut.
Sehubungan dengan kerja sama pada bidang kesehatan, Menko Luhut memaparkan bahwa tujuan indonesia fokus pada pengembangan obat-obatan, kualitas layanan kesehatan, dan penelitian medis maupun ilmiah.
“Tujuan utama kami adalah mengembangkan obat-obatan generik untuk penggunaan publik, meningkatkan kualitas layanan kesehatan, membangun produksi vaksin domestik, dan mempromosikan penelitian medis dan ilmiah dalam kemitraan dengan lembaga kesehatan terkemuka di Mozambik,” Ujar Menko Luhut.
Untuk kerja sama di bidang pertambangan dan energi, Menko Luhut menyatakan kolaborsi sangat dibutuhkan dalam transisi energi terbarukan, dan harus berfokus pada inovasi maupun pengembangan
“Kita harus berkolaborasi dalam transisi energi terbarukan, dengan fokus pada inovasi, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia,” tambah Menko Luhut.
Lebih lanjut untuk kerja sama infrastruktur dan transportasi Indonesia – Mozambik, Menko Luhut menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur akan menciptakan pusat ekonomi baru.
“Kita harus tingkatkan kerja sama infrastruktur strategis, seperti jalan tol, pelabuhan laut, dan bandara, ini sangat penting untuk meningkatkan logistik, rantai pasokan, dan konektivitas antara orang-orang kita. Ini akan membantu menciptakan pusat ekonomi baru.,” jelas Menko Luhut.
Untuk kerja sama dibidang perikanan, Menko Luhut menyatakan bahwa pada industri perikanan dinilai sangat penting, karena berdampak besar bagi masyarakat pesisir dan nelayan. Tak hanya itu, Menko Luhut berpendapat bahwa Indonesia harus terus memerangi penangkapan ikan ilegal dan tingkatkan keterampilan nelayan.
“Kita juga harus terus memerangi penangkapan ikan ilegal dan meningkatkan keterampilan nelayan kita melalui program pelatihan akuakultur dan ekonomi biru,” Menko Luhut. (ney)