Penjualan Kurma di Pasar Tanah Abang Meningkat Sejak 2 Minggu Sebelum Ramadan

kurma

Penjual kurma di Pasar tanah Abang. (Nasuha/ INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Makanan yang satu ini paling dicari saat berbuka puasa. Apalagi mengkonsumsi makanan ini disunahkan dalam agama Islam. Buah yang banyak dijumpai di negara-negara Timur Tengah ini banyak dijual di Indonesia. Ya buah kurma. Harga buah kurma tidak sampai merobek kantong kita.

Untuk membeli buah kurma disarankan lebih teliti. Apabila kita salah memilihnya, mungkin saja kita akan menemukan binatang-binatang dalam buah tersebut. Buah ini juga beragam jenisnya. Beberapa jenis buah ini sangat familier dari negara asalnya.

Beberapa pasar di Jakarta banyak menjual buah kurma. Terbesar di antaranya di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Beberapa blok di pasar yang digadang-gadang terbesar di Jakarta ini kita bisa dijumpai pedagang buah kurma.

Saat INDOPOS.CO.ID berkesempatan berkunjung di blok C pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di sana kita banyak jumpai pedagang buah kurma. Untuk tiba di blok tersebut kita cukup naik bus Transjakarta dari stasiun Tanah Abang.

Di Blok C, nampak beberapa pengunjung tengah melakukan jual beli di grosir yang menjual buah kurma. Di sisi lain, nampak pengunjung tengah memilih-milih buah kurma. Di bagian lain, para pelayan grosir berteriak-teriak menawarkan buah kurma kepada pembeli yang lalu lalang.

“Yang bagus jenis kurma apa?” tanya seorang pembeli kepada penjual di Jalan KH Fachrudin, Blok C nomor 149 pasar Tanah Abang.

Sejurus kemudian, nampak pelayan menghampiri pembeli tersebut sembari menunjukkan jenis-jenis buah kurma. “Ada kurma Tunisia tangkai nih, kualitasnya baik. Tapi harga juga bagus,” ujar pelayan grosir kepada pembeli.

Beberapa saat kemudian, pelayan pun mengemas kurma asal Tunisia tersebut dengan kantong. “Silakan, yang mau kurma, banyak tersedia di sini,” teriak para pelayan.

Kepada INDOPOS.CO.ID, pemilik grosir buah kurma di Blok C Pasar Tanah Abang Eko Pamuji mengatakan, buah kurma banyak diburu pembeli jelang bulan Ramadan. Tepatnya dua minggu menjelang puasa. Mereka berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. “Paling ramai 2 minggu jelang Ramadan. Tapi kalau masuk Ramadan kembali normal,” ujar Eko Pamuji (36) di Jakarta, Sabtu (9/4/2022).

Dalam satu hari, menurut ayah dari dua orang anak ini, dia mampu menjual hingga tiga kwintal kurma atau 30 karton. Omsetnya meningkat 50 persen dari penjualan pada hari-hari biasa. “Paling banyak dicari kurma jenis Tunisia tangkai, per kilogram (Kg) harganya Rp90 ribu,” terangnya.

Eko menuturkan, kurma jenis tangkai ini menyerupai buah aslinya. Hal itu yang menyebabkan, pembeli memburunya. Pada Ramadan hingga Lebaran pembeli buah kurma kembali normal. Bahkan, pada pertengahan Ramadan jumlah pembeli menurun. Karena, menurut suami Miftahus (30) ini, banyak pembeli yang melakukan mudik lebaran.

“Seperti tahun-tahun lalu, peningkatannya sama. Jadi kita persiapannya sudah tahu, untuk stok barang misalnya,” ucapnya.

Pria yang sudah berjualan kurma selama sembilan tahun ini mengungkapkan, saat menjelang Ramadan biasanya grosir miliknya tidak melayani pesanan. Pasalnya, jumlah pembeli langsung sangat banyak. “Ya sementara pas 2 minggu jelang Ramadan pesanan kita tolak. Kita fokus melayani pembeli harian,” katanya.

Pria yang tinggal di Jepara, Jawa Tengah ini mengaku, mendatangkan buah kurma langsung dari importir. Beberapa jenis kurma yang dijual di grosir milik Eko di antaranya: kurma mesir dengan harga Rp40 ribu per Kg, kurma Madinah dengan harga Rp70 ribu per Kg dan kurma Iran dengan harga Rp80 ribu per Kg. (nas)

Exit mobile version