Rabu, 6 Juli 2022
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

Magazine Paten kesatu 2022

  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Megapolitan

Peringati Hari Bumi, FOI Ajak Kolaborasi Menekan Kemubaziran Pangan

by wib
Selasa, 26 April 2022 - 07:07
in Megapolitan
foi

Ilustrasi.

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Foodbank of Indonesia (FOI) atau Bank Makanan Indonesia bersama para mitra 4 hari mengadakan kegiatan Peringatan Hari Bumi Sedunia 2022 yang dihadiri M Hendro Utomo selaku Pendiri FOI, Ir. Suharini Eliawati, M.Si selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Dan Pertanian, Arief Nasrudin, Direktur Utama Perumda PD Pasar Jaya, H. Gusnal selaku Direktur Puskoppas DKI Jakarta, Doedi Hadji Sapoetra, Head of Marketing Communication Division PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), Priyo D Utomo selaku Head of Corporate Affairs PT Lion Super Indo, para pedagang Pasar Tradisional Tebet Timur, relawan Dapur Pangan FOI, dan media.

Kegiatan yang digelar di Pasar Tebet Timur ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan mengajak lebih banyak pihak bergerak bersama mengurangi kemubaziran pangan, menyelamatkan bumi dan mengakhiri kelaparan. Pada kegiatan ini dilakukan penyerahan bahan pangan berlebih dari pedagang yang diwakili oleh Suratmi dan perwakilan dunia usaha oleh Super Indo kepada Pendiri FOI, M Hendro Utomo, yang selanjutnya disalurkan kepada Relawan Dapur Pangan FOI, Mega. Serah terima ini secara simbolis menandai komitmen semua pihak dalam pencegahan kemubaziran pangan yang dimanfaatkan untuk mengurangi kelaparan pada masyarakat yang membutuhkan.

BacaJuga

BMKG: Waspadai Hujan di Jakbar, Jaksel dan Jaktim Pada Siang Hari

Gonta-Ganti Kebijakan, PPDB Jakarta Dinilai Banyak Timbulkan Persoalan

Sejak tahun 2018 hingga 2021, sebanyak 2.457 ton makanan telah dikelola dan disalurkan FOI untuk membantu masyarakat. Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), diketahui bahwa pada tahun 2021, sebesar 8,03 juta ton makanan terbuang ke tempat sampah yang berdampak pada percepatan panas bumi dan hilangnya kesempatan bagi 61-125 juta orang untuk mendapatkan akses pada pangan.

Di Jakarta sendiri, timbul kemubaziran pangan di Tahun 2020 mencapai 1,4 juta ton (SIPSN, 2021). Menurut pendiri FOI, M Hendro Utomo, kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan kemubaziran pangan.

“Hari ini bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, JNE, Superindo, Pasar Tradisional, kita bergerak bersama untuk menekan kemubaziran makanan dan memanfaatkannya untuk memerangi kelaparan sekaligus melestarikan bumi,”jelas Hendro.

Makanan yang terbuang dan kemudian tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan melepaskan gas metan (CH4) ke lingkungan. Gas metana ini merupakan emisi gas rumah kaca 25 kali lebih ganas dari karbondioksida (CO2), yang berkontribusi mempercepat pemanasan global. Sedangkan, saat ini krisis iklim sudah di depan mata. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 98 persen frekuensi kejadian bencana di Indonesia dalam 10 tahun terakhir berupa bencana hidrometeorologi sebagai dampak dari perubahan iklim, didukung kondisi geografis Indonesia sebagai negara dengan bentuk kepulauan yang menyebabkan menjadi lebih rentan terhadap dampaknya.

Perubahan iklim menjadi tantangan multidisiplin paling serius, kompleks, dan dilematis yang dihadapi oleh masyarakat global pada awal abad ke-21, bahkan diperkirakan hingga abad ke-22. Oleh karenanya, melalui Perjanjian Paris pada tahun 2015, sebanyak 195 negara global, salah satunya Indonesia sepakat untuk membatasi pemanasan global di tingkat ideal di bawah 1,5°C atau paling tidak 2°C selama periode 2020-2030.

Namun, di masa saat ini PBB sudah memperingatkan bahwa kenaikan suhu bumi akan datang lebih cepat karena penurunan emisi tiap negara hanya sepertiga dari kesepakatan Perjanjian Paris 2015. Laporan dari WRI dan ClimateWorks Foundation juga menunjukkan bahwa dalam hampir seluruh aspek, kemajuan yang dicapai masih terlalu lambat untuk mencapai target pengurangan emisi.

Di sisi lain, masyarakat Indonesia masih banyak yang mengalami kelaparan dan malnutrisi. Berdasarkan data Indeks Kelaparan Global Tahun 2021, Indonesia menghadapi masalah kelaparan di level moderat dengan skor GHI (Global Hunger Index) sebesar 19,1. Didukung dengan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, sebanyak 7,1% balita mengalami gizi kurang (wasted), 17,0% balita mengalami BB kurang (underweight), dan 24,4% mengalami tengkes (stunting).Hasil survey FOI pada Agustus 2020 di 14 kota menemukan bahwa 27% anak pergi ke sekolah dengan perut kosong hingga siang hari.

Bahkan khusus untuk wilayah padat penduduk seperti DKI Jakarta, angkanya dapat mencapai 40-50%. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia masih banyak ditemukan kelompok masyarakat rentan yang kebutuhan pangannya tidak terpenuhi.

Foodbank of Indonesia (FOI) sebagai lembaga bank makanan bergerak di akar rumput, membantu lebih dari 40.422 anak-anak melalui 1.044 lembaga PAUD, SD, dan Posyandu. FOI juga bergerak menolong lansia, ibu hamil, ibu menyusui serta daerah yang tertimpa bencana. Pergerakan ini dilakukan FOI secara kolaboratif bersama dengan berbagai pihak, seperti PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), yang turut membantu menjangkau lebih banyak penerima manfaat.

Pendiri Foodbank of Indonesia ini berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mengajak lebih banyak pihak untuk bergerak bersama mengurangi kemubaziran pangan, menyelamatkan bumi dan mengakhiri kelaparan.

“Masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta termasuk pedagang tradisional harus berkolaborasi dan melakukan aksi nyata bersama untuk mengurangi kemubaziran pangan, sekaligus dapat mengakhiri kelaparan, dan menekan krisis iklim secara berkelanjutan. Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan dan peraturan untuk menekan kemubaziran pangan, serta melindungi dan mendorong pihak yang berbuat baik dan mendermakan pangan yang berlebih, agar kita bersama dapat menekan kenaikan suhu bumi dan memerangi kelaparan.” ujar Hendro.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah DKI Jakarta, Sebagaimana telah disampaikan oleh gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada pidatonya dalam forum C40 cities PBB 2021 bahwa pemerintah kota memiliki tugas untuk menyediakan lingkungan tempat tinggal yang layak huni bagi warga kotanya, termasuk dengan mengatasi dampak perubahan iklim dengan melakukan upaya untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan.

Pihak swasta atau dunia bisnis juga berperan penting dalam upaya mengurangi kemubaziran pangan dan memerangi kelaparan.

Sejak Tahun 2018, FOI berkolaborasi dengan PT Lion Superindo sebagai perusahaan ritel dan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik dalam mengurangi kemubaziran pangan. JNE telah membantu menyelamatkan dan mengantarkan makanan kepada orang-orang yang mengalami kelaparan.

“Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 8,34% penduduk Indonesia Kekurangan Pangan pada 2020. Jumlah ini meningkat 0,71% dari tahun sebelumnya. Sehingga, kalau makan jangan tersisa karena diluar sana masih banyak yang tersiksa karena kekurangan makanan.” tutur Direktur Utama PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), Mohammad
Feriadi.

Selama lebih dari 4 tahun, PT Lion Superindo telah mempraktekan pencegahan kemubaziran pangan dengan mendonasikan makanan berlebih kepada FOI untuk mengurangi kelaparan dan menekan krisis iklim dan akan terus berkomitmen untuk mencapai bisnis berkelanjutan yang bertanggung jawab.

“Sebagai jaringan supermarket nasional terkemuka di Indonesia, Super Indo berkomitmen untuk menjalankan kegiatan bisnis dan operasional dengan menerapkan prinsip berkelanjutan, salah satunya adalah bagaimana kami menangani sampah makanan yang dapat timbul dari kegiatan operasional. Oleh karena itu, kami memiliki program #Zerotolandfill sebagai salah satu implementasi dari bisnis berkelanjutan yang dikhususkan dalam manajemen sampah organik yang bisa memberikan nilai dan manfaat bagi masyarakat. Kerja sama Super Indo dengan Foodbank of Indonesia telah berjalan dari tahun 2018 dimana kami mendonasikan makanan yang sudah tidak layak jual di gerai namun masih layak dikonsumsi untuk kemudian dijadikan bahan pangan di dapur pangan Foodbank of Indonesia.

Dari tahun 2018 hingga 2021, kami telah berhasil menyelamatkan dan mendonasikan kurang lebih 558 ton. Tentunya tidak akan berhenti sampai di sini, kami akan berjalan bersama FOI untuk terus memberikan akses pangan yang baik dan layak bagi masyarakat yang membutuhkan.” ujar General Manager of Corporate Affairs & Sustainability PT Lion Super Indo, Yuvlinda Susanta.

Pedagang tradisional sebagai salah satu penyumbang potensi kemubaziran pangan yang tinggi pada pangan segar menjadi pihak pemeran kunci dalam mencegah kemubaziran pangan. Pedagang Tradisional Pasar Tebet Timur sudah mulai terbangun kesadarannya dalam hal mengurangi kemubaziran pangan yang terwujud dari komitmennya untuk mendonasikan pangan segar yang tidak terjual hingga menjualnya dengan harga yang lebih murah kepada bank makanan. (wib)

Tags: FOIFoodbank of IndonesiaHari BumiPangan
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

pangan
Nasional

Komitmen Bangun Kerja Sama Lintas Kementerian demi Wujudkan Ketahanan Pangan

Selasa, 5 Juli 2022 - 23:55
Marketeers Omni Brands of The Year 2022
Ekonomi

PPI melalui Aplikasi Warung Pangan Raih Marketeers OMNI Brands of The Year 2022

Sabtu, 25 Juni 2022 - 16:49
Pedagang di pasar tradisional. (dok Indopos)
Ekonomi

Pemerintah Klaim Kenaikan Harga Pangan Dipengaruhi Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi

Sabtu, 25 Juni 2022 - 15:43
pangan
Nasional

Antisipasi Krisis Pangan, Indonesia Butuh Reformasi Sistem Perdagangan

Kamis, 23 Juni 2022 - 22:35
Nikson Nababan
Nusantara

Pemkab Tapanuli Utara dan Pemkot Batam Teken Kerja Sama Perdagangan Komoditi Pangan dan Pertanian

Selasa, 31 Mei 2022 - 11:10
jokowiii
Headline

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga Pangan-Energi, Jokowi Akui Tak Mudah

Minggu, 22 Mei 2022 - 04:44
Load More

Populer hari ini

Koalisi parpol

PKB-Gerindra Dinilai Langgeng, Pengamat: Bakal Diperkuat PDIP

Senin, 4 Juli 2022 - 18:30
foi

Peringati Hari Bumi, FOI Ajak Kolaborasi Menekan Kemubaziran Pangan

Selasa, 26 April 2022 - 07:07
Megawati Soekarnoputri

Pengamat: PKB-Gerindra Berpeluang Merapat ke PDIP

Selasa, 5 Juli 2022 - 18:40
anyer

Wisatawan ke Pantai Anyer Diminta Waspada, Ada Kemunculan Buaya Besar

Senin, 4 Juli 2022 - 08:37
tjahjo kumolo

4 Nama Ini Dinilai Berpeluang Gantikan Tjahjo Kumolo Jadi Menpan RB

Senin, 4 Juli 2022 - 15:27

E-Paper

cerah berawan
koran indoposco

BMKG: Siang Ini Cuaca di Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan

by wib
Selasa, 5 Juli 2022 - 10:21
Koran Indoposco Edisi 4 Juli 2022 - Screenshot 2022 07 04 at 12.01.10 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 4 Juli 2022

by gimbal
Senin, 4 Juli 2022 - 00:04
Koran Indoposco Edisi 30 Juni 2022 - Screenshot 2022 06 30 at 12.20.30 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 30 Juni 2022

by gimbal
Kamis, 30 Juni 2022 - 00:26
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2022.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2022.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist