Pascapandemi Covid-19, Anies: Jakarta Butuh Inovasi Teknologi

Jalan Kota Jakarta

Ilustrasi Kota Jakarta. Foto: dok

INDOPOS.CO.ID – Pelaksanaan program di Provinsi DKI Jakarta membutuhkan inovasi teknologi terbaru. Hal ini untuk mengatasi beragam tantangan dalam menata kota pascapandemi Covid-19. Pernyataan tersebut diungkapkan para mahasiswa doktoral di London, Inggris saat berdialog dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Saya senang berdiskusi dengan para mahasiswa doktoral, sebab riset yang kalian lakukan berdasarkan bukti empirik,” ujar Anies dalam keterangan, Kamis (12/5/2022).

“Setiap mengambil kebijakan, Kami selalu memutuskan berdasarkan data dan bukti di lapangan atau policy based evidence, termasuk dalam pemanfaatan teknologi di Jakarta,” imbuhnya.

Anies meminta para mahasiswa doktoral membantu program pemerintah Jakarta. Hasil riset harus dapat diterapkan sebagai solusi mengatasi persoalan di lapangan. Ia juga meminta para mahasiswa membangun jejaring internasional.

“Mereka menyajikan hasil penelitian di kota Jakarta tentang sejumlah topik. Mulai dari penanganan Covid-19 berbasis data di Ibukota, manajemen lalu lintas, perluasan layanan pendidikan anak usia dini, dan penggunaan teknologi informatika dalam layanan pemerintahan,” kata Anies.

Sementara itu, Sandhi Wiedyanoe, salah satu mahasiswa doktoral di Edinburgh Napier University mengatakan, pemerintah kota Jakarta membutuhkan teknologi transportasi terbaru untuk menata kota pascapandemi Covid-19.

Ia mencontohkan, pemerintah perlu merancang kebijakan yang mendukung perkembangan kendaraan otomatis dan ramah lingkungan. Saat ini, menurut Sandhi, dirinya tengah melakukan riset tentang proyeksi penggunaan kendaraan otomatis di Jakarta.

Perwira di Korps Lalu Lintas Polri tersebut menilai kendaraan yang dikendalikan dengan teknologi komputer berpeluang menekan angka kecelakaan, yang sebagian disebabkan faktor kelalaian manusia. “Angka kecelakaan di Indonesia merupakan salah satu yang tinggi diantara negara ASEAN. Berdasarkan data Korlantas Polri, setiap jam rerata tiga orang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan, sebagian terjadi di Jakarta,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version