221 Hewan Ternak di Kabupaten Tangerang Terpapar PMK

PMK

Petugas menyemprot disinfektan di kandang sapi guna mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Foto: Kementan for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Sebanyak 221 ekor hewan ternak yang terdiri dari sapi, kerbau, kambing dan domba di wilayah Kabupaten Tangerang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Tercatat sampai 13 juni 2022, sebanyak 221 ekor hewan ternak tertular PMK dan terancam 692 ekor. Namun kita pun sudah melakukan langkah-langkah untuk penanganannya,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Asep Jatnika, Selasa (14/6/2022).

Ia menjelaskan, adanya penambahan kasus PMK hewan ternak ini diketahui setelah pihaknya melakukan pemeriksaan secara intens ke sejumlah peternak dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang.

“Rata-rata hewan yang suspek PMK ini jenis sapi, kerbau, domba dan kambing. Jadi tingkat penularannya pun memang begitu cepat sehingga bisa menular terhadap hewan yang ada di sekitarnya,” katanya.

Hingga kini, lanjut Asep, upaya yang dilakukan oleh satgas pengendalian dan penanganan penyakit setempat langsung melakukan pemberian antipiretik, multi vitamin dan antibiotik terhadap hewan yang diindikasi terpapar PMK tersebut.

“Tentunya kita hanya melakukan pencegahan dengan melakukan pengobatan dan penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang peternak , supaya PMK ini tidak menyebar lebih luas lagi,” ujarnya.

Ia berharap, kepada seluruh peternak dan pedagang ketika mendatangkan hewan ternak baru yang berasal dari luar daerah agar dipisahkan terlebih dahulu selama 14 hari dan dipastikan kondisi hewan itu dalam keadaan sehat.

“Dipastikan para peternak bisa menjaga sterilisasi dan kebersihan kandang hewan masing-masing. Karena dengan upaya itu bisa menghindari penularan PMK,” tuturnya.

Ia juga mengimbau, kepada masyarakat supaya tidak khawatir dan panik dengan seiringnya ditemukan kasus-kasus PMK di Kabupaten Tangerang, karena hal itu dipastikan penyakit mulut dan kuku pada hewan tersebut tak menular kepada manusia.

“Kami mengimbau kepada masyarakat tidak khawatir ataupun panik. Karena prinsipnya penyakit ini tidak menular ke manusia,” ujarnya. (dam)

Exit mobile version