Diduga Cabuli Siswi SMA, Ulama Bekasi Dilaporkan ke Polisi

cabul

Orangtua korban memperlihatkan surat laporan polisi dugaan pencabulan yang dilakukan oleh seorang oknum ulama di Bekasi. (Foto istimewa)

INDOPOS.CO.ID – Seorang oknum ulama yang juga menjabat sebagai ketua Yayasan Sabilul Muhtadin MS di Desa/Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dilaporkan oleh orang tua korban setelah diduga mencabuli pelajar SMA berinisial AAM (17).

MS dilaporkan ke Polres Metro Bekasi oleh orang tua korban pada Selasa (9/8/2022) yang tertuang dalam laporan Nomor : LP/B / 1841 / VIII / 2022 /SPKT / Polres Metro Bekasi / Polda Metro Jaya tanggal 9 Agustus 2022.

Pencabulan itu terbongkar pada saat korban menceritakan kelakuan pelaku MS kepada kedua orangtuanya.

AAM mengaku sudah tidak kuat lagi tinggal dan menolak sekolah di Yayasan Sabilul Muhtadin. Yayasan sekolah yang dulu membuatnya betah, kini keadaannya berubah menjadi menakutkan akibat perbuatan pencabulan oknum kyai tersebut.

AAM pelajar SMA kelas 3 berparas ganteng ini menceritakan kejadian yang dialaminya selama di yayasan Sabilul Muhtadin kepada orangtuanya.

Kepada orangtuanya, AAM mengisahkan bahwa telah dicabuli oleh orang yang dihormatinya, yakni MS, ketua yayasan Sabilul Muhtadin di Kecamatan Babelan Bekasi.

Ayah korban merasa bagai disambar petir di siang bolong mendengar pengakuan anak laki-laki pertama kesayangannya itu. Sangat mengangetkan.

Karena tidak terima atas perlakuan ketua yayasan Sabilul Muhtadin MS, orangtua AAM akhirnya melaporkan kasus tersebut ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Bekasi.

“Awal mula kejadian setiap selesai kegiatan di yayasan sabilul muhtadin anak saya selalu diminta tolong oleh untuk memijat MS. setelah itu korban mulai merasa tidak nyaman dan berinisiatif untuk tidak tinggal di Yayasan kembali. Dan setelah kembali ke Rumah, pelaku selalu menelepon ayah saya, meminta anak saya untuk datang ke yayasan dan minta kembali untuk memijat MS,” ungkap orangtua korban,Jumat (12/8/2022).

“Namun anak saya bersikeras menolak dan mulai berani bercerita tentang perihal yang di alaminya. Anak saya mengaku telah di cabuli dengan cara memijat kemudian MS meminta untuk mengonani alat vitalnya. Tidak sampai disitu selanjutnya anak saya juga diminta berbaring lalu pelaku menyetubuhinya. Dan atas kejadian tersebut saya melaporkan ke Polres Metro Bekasi agar diproses secara hukum atas perbuatan bejad oknum ulama tersebut,” sambungnya

Terpisah, korban AAM menjelaskan bahwa semenjak Sekolah di Yayasan Sabilul Muhtadin Babelan, dari kelas 1 SMA sampai saat ini Kelas 3 SMA sebanyak 4 kali perbuatan dugaan Asusila yang dilakukan oleh pimpinan yayasan sabilul muhtadin sampai tindakan kekerasan.

“Dari kelas 1 sampai sekarang kelas 3 SMA, awal mulanya saya disuruh pijat dari kaki, paha terus ke pantat, badan sampe ke alat vitalnya, dan sampai suruh buka baju juga ditidurin itu sama pak kyai (MS),” Jelasnya

Hal yang sama diungkapkan oleh AD yang juga merupakan korban pencabulan, membeberkan bahwa dirinya pun awalnya suruh memijat akan tetapi ketika mau ditiduri dirinya berontak.

“Saya suruh pijat paha,naik pantat, sampe kelamin dan dipeluk, tapi pas itu saya berontak ga mau itu sama dilakukan oleh Pemilik Yayasan Sabilul Muhtadin”,Ungkapnya.

Sementara itu, ketua yayasan Sabilul Muhtadin MS saat dihubungi oleh wartawan melalui telepon selulernya membantah telah melakukan perbuatan asusila atau dugaan pencabulan terhadap pelajar kelas 3 SMA. Bahkan tanpa merasa takut dia berani bersumpah atas nama Allah.

“Saya merasa heran ada tudingan bahwa saya berbuat asusila terhadap siswa kelas 3 SMA Sabilul Muhtadin. Demi Allah, Wallahi saya tidak melakukan perbuatan itu, dan sampai saat ini belum ada orang tua siswa yang mengeluhkan atau melaporkan kepada saya atas laporan anaknya yang diperlakukan tidak senonoh oleh saya,” katanya. (yas)

Exit mobile version