Food Station Bakal Pasarkan Bareh Solok di Jakarta

food

PT Food Station Tjipinang Jaya selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan DKI Jakarta berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok menggelar pengiriman perdana bareh Solok ke Jakarta di halaman Kantor Bupati Solok, pada Kamis (15/9). Foto: Food Station untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – PT Food Station Tjipinang Jaya selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan DKI Jakarta berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok menggelar pengiriman perdana bareh Solok ke Jakarta di halaman Kantor Bupati Solok, pada Kamis (15/9).

Hadir dalam acara tersebut Bupati Solok Epyradi Asda beserta jajaran, Direktur Operasional dan Bisnis PT Food Station Tjipinang Jaya Andre Maulana, Kepala Divisi Komersial Endang Sundhara & Kepala Seksi Komersil Laras Ramadhiany.

Direktur Operasional & Bisnis PT Food Station Tjipinang Jaya, Andre Maulana mengatakan, melalui pengiriman perdana ini, Food Station akan melakukan penetrasi pasar dengan memasarkan bareh Solok di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

“Jangan lupa di wilayah Jabodetabek ada 1,2 juta jiwa masyarakat keturunan minangkabau. Ini belum termasuk warga Jakarta penggemar nasi padang,” ujar Andre.

Menurutnya, Pemkab Solok sangat antusias dengan pengiriman perdana ini, sehingga ke depannya akan dilakukan kerja sama lainnya. Adapun kerja sama lainnya yakni akan melakukan budidaya dan kerja sama langsung dengan petani untuk peningkatan produktivitas sehingga tidak hanya sekedar kerjasama trading saja.

Tidak hanya itu, untuk sektor pascapanennya Pemkab Solok juga berencana membangun mesin RMU (Rice Mille Unit) untuk meningkatkan kualitas pascapanen.

Bupati Epyardi dalam sambutannya saat pengiriman mengatakan, bersyukur pada hari ini merupakan hari yang bersejarah, di mana menjadi langkah awal guna mewujudkan tujuan bersama, yakni memajukan Kabupaten Solok menjadi yang terbaik.

Ia menyebutkan, saat ini baru bisa mengirimkan kurang lebih 10 ton beras dengan varietas anak daro. Dengan harapan, jika pemasaran berhasil dengan baik, tentu dapat memberikan dampak positif. Sehingga, bisa dikenal oleh masyarakat luar.

“Kabupaten Solok adalah kawasan pertanian dan pariwisata. Saat ini, kita tengah berupaya menciptakan terobosan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) dan pariwisata,” jelasnya.

Sekadar informasi, produk bareh Solok merupakan jenis cisokan yang sudah tersertifikasi oleh Kemenkumham sebagai beras yang memiliki indikasi geografis. Istilah beras indikasi geografis ini tertuang dalam Permentan Nomor 48/Permentan/PP 130/12/2017 tentang beras khusus.

Indikasi geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan. (rmn)

Exit mobile version