Wali Kota Tangerang Minta Layanan Pengaduan Harus Ramah Difabel

Wali Kota Tangerang Minta Layanan Pengaduan Harus Ramah Difabel - walkot tgr - www.indopos.co.id

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah saat membuka kegiatan lokakarya: "Literasi dan Penguatan Simpul Masyarakat Rentan dan Difabel dalam Pemanfaatan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) Lapor sebagai Sarana Pengaduan Inklusi. Foto: Humas Pemkot Tangerang.

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) Efektif, Efisien dan Kuat (Erat) menggelar lokakarya: “Literasi dan Penguatan Simpul Masyarakat Rentan dan Difabel dalam Pemanfaatan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) Lapor sebagai Sarana Pengaduan Inklusi.

Acara yang berlangsung selama dua hari mulai Senin hingga Selasa, 19-20 September 2022 dengan total peserta sebanyak 50 orang itu dibuka oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Arief mengungkapkan, Pemkot Tangerang telah memanfaatkan fitur Laksa (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) yang terdapat dalam aplikasi Tangerang Live sebagai sarana pengaduan masyarakat terkait layanan pemerintahan di Kota Tangerang.

“Fitur Laksa di Tangerang Live sudah digunakan sejak tahun 2016, dan mungkin bisa diintegrasikan dengan SP4N Lapor milik Kemenpan RB,” ungkap Wali Kota dalam acara yang berlangsung di Hotel Novotel, Kota Tangerang, Senin (19/9/2022).

Namun, kata Arief, layanan pengaduan masyarakat Laksa yang telah dibangun Pemkot Tangerang melalui Dinas Kominfo harus terus dievaluasi agar menjadi sarana pengaduan yang ramah bagi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat difabel.

“Harus dilakukan evaluasi secara berkala tentang aplikasi yang sudah dibangun. Karena dulu sarana yang digunakan seperti kotak layanan, dan sekarang jadi lebih baik,” ujarnya di acara yang turut dihadiri oleh Provincial Governance Advisor Banten USAID Erat Muhammad Maulana.

“Bukan hanya untuk layanan pemerintahan tapi juga swasta yang perlu dijembatani,” kata Arief.

Lebih lanjut Arief menegaskan baik Laksa maupun SP4N Lapor harus menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapi dengan bantuan pemerintah baik di tingkat daerah maupun pusat.

“Sebagai penuntas masalah yang ada di masyarakat, bukan untuk menggantung permasalahan,” ujarnya.

Sebagai informasi, total aduan masyarakat melalui Laksa pada tahun 2022 hingga bulan September sebanyak 13.634 aduan, di mana pengaduan melalui sosial media sebanyak 11.439 aduan dan 2.195 aduan melalui fitur Laksa di aplikasi Tangerang Live. (dam)

Exit mobile version