Polisi Cek Ponsel Milik Keluarga Tewas di Jakbar, Tak Ada Pembahasan Utang

Polisi Cek Ponsel Milik Keluarga Tewas di Jakbar, Tak Ada Pembahasan Utang - rumah mayat kalideres 2 - www.indopos.co.id

Polisi saat melakukan gelar olah tempat kejadian perkara penemuan empat mayat dalam rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Foto: Dhika Alam Noor/INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Ahli Psikologi Forensik masih mendalami handphone milik satu keluarga yang meninggal dunia dalam rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Pendalaman yang dilakukan perihal riwayat percakapan.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pesan dalam telepon genggam itu menggambarkan seseorang berilmu pengetahuan cukup baik, kalimatnya dirangkai dengan kata-kata sangat rapih.

“Kata-katanya sangat rapi, terlihat berpendidikan, ada bahasa Inggris di sela-sela tulisan tersebut,” kata Hengki dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Polisi belum bisa menyimpulkan siapa yang menuliskan pesan tersebut. Diketahui telepon genggam digunakan oleh salah satu di antara empat korban dalam rumah tersebut.

“Masih didalami, namun sepertinya wanita yang menulis,” jelas Hengki.

Sejauh ini, tak satupun percakapan menyinggung persoalan hutang-piutang keluarga mereka. “Nggak, nggak ada di sana mengenai utang,” tutur Hengki.

Ia menambahkan, seluruh percakapan masih didalami oleh ahli psikologi forensik. “Lagi dianalisis tim ahli dari psikologi forensik,” imbuhnya.

Berdasar temuan digital forensik, keluarga itu hanya memiliki dua gawai. “Hasil digital forensik ini kami temukan bahwa di dalam rumah itu hanya ada dua handphone,” terangnya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce menuturkan, penemuan jenazah satu keluarga itu berawal ketika Ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada dua pekan lalu sekira pukul 18.00 WIB.

Ketua RT kemudian melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, pengurus RT memaksa masuk ke dalam rumah tersebut. “Saat itu pagar rumah dan pintu utama terkunci,” ungkap Pasma. (dan)

Exit mobile version