Kematian SF Menyisakan Misteri, Keluarga: Kami Ingin Polisi Mengungkapkan Kasus Ini

Kematian

ilustrasi kematian Foto: dok INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Misteri kematian SF masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Pelajar di salah satu SMA favorit swasta di Cikarang tersebut dikabarkan meninggal oleh RS Siloam Cikarang, Kamis (19/1/2023).

“Pihak RS menghubungi rekan korban (saksi G) yang juga pelajar dari Papua,” ujar Wali Keluarga Korban di Jakarta Irwandi melalui gawai, Senin (23/1/2023).

Menurut dia, saksi pun kemudian datang ke RS untuk memastikan kabar kematian SF. Jenazah SF pun diserahkan keluarga dan diterbangkan ke Papua malam itu juga.

“Kami mendatangi Polsek setempat untuk membuat laporan atas dugaan kematian SF tidak wajar,” katanya.

“Kami menginginkan ada pengungkapan kasus tersebut. Namun laporan kami ditolak dengan alasan saksi harus dihadirkan,” imbuhnya.

Dari Polsek, lanjut dia, pihak keluarga diminta membuat laporan ke Polres Cikarang. Lagi-lagi laporan ditolak, dan diarahkan ke RS.

“Kami sudah menerima rekam medis dari RS, jadi untuk apa lagi?” ungkapnya.

“Hasil pemeriksaan RS, korban SF menderita luka tusuk benda tajam dari belakang, tangan dan kaki patah, mata hampir keluar dan rahang patah,” imbuhnya.

Ia menyebut, jenazah SF baru dikebumikan Minggu (22/1/2023) sore. Laporan di Polres Sorong pun, menurut dia, mendapat penolakan. Alasannya, harus ada laporan dari Polsek atau Polres Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Keluarga ingin ada perlakuan sama di depan hukum. Untuk itu, keluarga rencananya akan melaporkan perlakuan ini ke Propam Polri,” katanya.

“Keluarga tidak mempersoalkan penyebab kematian SS. Tapi ini kan manusia, tidak ada konfirmasi dari sekolah atau kepolisian. Kami ingin perlakuan sama,” imbuhnya.

Ia menambahkan, pada laporan keluarga juga terkendala oleh saksi yang masih trauma atas peristiwa tersebut. Sehingga, saksi menolak untuk dihadirkan ke kepolisian.

“Terakhir komunikasi, saksi trauma dan menolak untuk dihadirkan dalam laporan di kepolisian,” ujarnya.

Secara kronologi, masih ujar Irwandi, menurut pengakuan saksi G, korban SF keluar dari rumah saksi pukul 04.00 WIB untuk membeli makanan. Namun 30 menit kemudian saksi mendapat telepon dari RS Siloam Cikarang korban berada di RS dalam kondisi meninggal dunia.
(nas)

Exit mobile version