1.000 Orang Bermain Lato-Lato Bersama SalicylKF, Kimia Farma Raih Rekor MURI

muri

GM Marketing dan Sales Produk Non Farma PT Kimia Farma Tbk, Eka Puji Rachmadi memberikan keterangan soal kegiatan bermain lato-lato di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. (Istimewa)

INDOPOS.CO.ID – Viral permainan lato-lato masih disenangi anak-anak. Meningkatnya antusias kalangan anak-anak terhadap permainan ini, banyak yang semula hobi bermain gadget beralih ke permainan tradisional itu.

Hal tersebut berdampak baik karena tubuh akan lebih banyak bergerak dan melatih focus anak. PT Kimia Farma melalui brand SalicylKF mengadakan event bermain lato-lato bersama 1.000 orang.

Sekaligus mendapatkan rekor muri bermain lato-lato dengan peserta terbanyak. SalicylKF merupakan bedak dengan kandungan asam salisilat yang dapat mengatasi gatal akibat biang keringat.

GM Marketing dan Sales Produk Non Farma PT Kimia Farma Tbk, Eka Puji Rachmadi mengatakan, event tersebut salah satu bentuk dukungan untuk anak Indonesia agar tetap aktif bermain yang dapat berdampak baik perkembangan sosialnya, terlebih lagi di era digitalisasi.

“Kami dukung anak Indonesia tetap aktif dan kreatif, salah satunya dengan permainan lato-lato. Orangtua pun tidak perlu khawatir apabila anak aktif bergerak dan berkeringat karena ada SalicylKF yang dapat menjaga anak dari biang keringat,” kata Eka Puji Rachmadi di kawasan Kota Tua, Jakarta Pusat, Sabtu (18/2/2023).

Produk tersebut memiliki tiga varian yaitu SalicylKF yang dapat digunakan untuk dewasa, SalicylKF Fresh dengan aroma yang menyenangkan untuk anak-anak, serta SalicylKF Menthol dengan sensasi cooling effect dapat membantu mengurangi rasa gatal.

“Event ini merupakan salah satu tekad PT Kimia Farma Tbk untuk melaksanakan sinergi tanpa batas dari seluruh Insan Kimia Farma kepada masyarakat di Indonesia, terutama untuk anak Indonesia dapat aktif bermain dan berkreativitas” imbuhnya.

Adapun peserta yang bermain lato-lato dari usia 7 hingga 13 tahun. Kegiatan yang menyenangkan tersebut berlangsung serentak di sejumlah kota-kota lainnya. “Kita buat event ini, pecah rekor MURI, dilakukan bukan hanya di Jakarta. Tapi, ada di Jambi, Bengkulu, Makassar,” paparnya. (ibs)

Exit mobile version