INDOPOS.CO.ID – Tebet Ecopark, menjadi salah satu taman yang paling banyak dikunjungi di Jakarta. Para aktivis organisasi perlindungan hewan tampak berinteraksi dengan para pengunjung.
“Kami ingin meningkatkan kesadaran terhadap kenyataan ‘tidak manusiawi’ dari kandang baterai untuk ayam petelur,” ungkap Manajer Kampanye Act For Farmed Animals Elfha Shavira di Jakarta, Sabtu (18/3/2023).
Koalisi organisasi perlindungan hewan di Asia, Animal Friends Jogja, dan Sinergia Animal tersebut nampak mengenakan kostum ayam dan memperlihatkan replika kandang baterai dengan ayam-ayam berjejalan di dalamnya.
“Ini, untuk menarik perhatian publik, sekaligus mengajak mereka memeluk ayam dan menunjukkan empati dengan menonton video yang menunjukkan kenyataan sistem kandang baterai,” katanya.
“Kami ingin konsumen tahu mereka berhak mendapatkan informasi dari mana asal produk yang mereka beli dan bagaimana produk tersebut diproduksi,” imbuhnya.
Dalam petisinya, para aktivis meminta jaringan restoran sandwich internasional, Subway, untuk menerbitkan kebijakan resmi yang menjamin penggunaan telur di lebih dari 50 gerai mereka di Indonesia.
“Klaim Subway mengenai penggunaan produk dari sumber yang bertanggung jawab dan berkelanjutan cukup mengkhawatirkan, mengingat keengganan mereka dalam membuat komitmen bebas kandang baterai di Indonesia dengan menetapkan timeline yang jelas,” terangnya.
“Penting bagi konsumen, bahwa Subway memberikan tingkat kepedulian dan rasa hormat yang sama kepada manusia dan hewan di setiap negara mereka beroperasi, termasuk di Indonesia,” imbuhnya.
Diketahui, ada sekitar 368 juta ayam petelur di Indonesia, per 2021 sebagian besar dipelihara di sistem “kandang baterai konvensional”. Yang berarti bahwa ada lebih dari 300 juta ayam yang menghabiskan seluruh hidup mereka di tempat yang sangat padat dan sempit, yang mencegah mereka berjalan bebas, mematuk, atau melebarkan sayap mereka sepenuhnya.
Laporan Otoritas Keamanan Pangan Eropa 2019, menunjukkan bukti bahwa peternakan bebas kandang baterai memiliki tingkat kontaminasi salmonella lebih rendah dibandingkan dengan yang menggunakan sistem kandang baterai.
Artinya, kandang baterai tidak hanya merupakan praktik yang kejam, namun sistem tersebut juga dapat meningkatkan risiko kontaminasi bakteri yang dapat berakibat fatal bagi konsumen, dan juga mengancam keamanan pangan. (nas)
