Targetkan Green Company, Greenprosa Matangkan Pengolahan Limbah Taman Safari Bogor

Targetkan Green Company, Greenprosa Matangkan Pengolahan Limbah Taman Safari Bogor - Greenprosa - www.indopos.co.id

Sosialisasi ‘Pengolahan dan Pemilahan Limbah’ di Safari Resort Taman Safari Bogor, Rabu (12/4/2023). Foto: TSI Bogor

INDOPOS.CO.ID – Greenprosa mulai mematangkan persiapan jelang pengoperasian tempat pengolahan limbah dan Intregated Waste Management Taman Safari Bogor. Sentra pengolahan limbah akan dipusatkan di pintu keluar Taman Safari Bogor yang lokasinya tak jauh dari titik transit penampungan sampah anorganik dan organik di Taman Safari Bogor.

“Khusus untuk di TSI Bogor bakal menjadi percontohan pengolahan limbah kawasan zoo di Indonesia. Nantinya, sampah organik di Taman Safari Bogor bakal mengolah sampah organik. Yang dapat dipanen adalah maggot sebagai sumber protein pakan ikan dan hasil lainnya adalah pupuk kasgot atau bekas maggot. Diharapkan, nantinya setiap hari akan mampuj menghasilkan 1 ton maggot,” kata CEO Greenprosa, Arky Gilang Wahab, saat mengisi sosialisasi ‘Pengolahan dan Pemilahan Limbah’ di Safari Resort Taman Safari Bogor, Rabu (12/4/2023).

Arky mengatakan, manfaat budi daya maggot itu beragam. Yang pasti, lanjut Arky, adanya maggot mampu untuk mendekomposisi sampah organik. Artinya, sampah-sampah organik yang biasanya berbau dan dibuang begitu saja, kini dapat dimanfaatkan.

“Manfaat lainnya adalah, sampah yang didekomposisi maggot (kasgot) dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Padahal, jika dengan proses dekomposisi biasa atau bukan dengan maggot, prosesnya cukup lama. Dari sampah menjadi pupuk organik butuh berminggu-minggu, bahkan dapat mencapai waktu hingga sebulan,” jelasnya.

Saat ini, kata Arky, persiapan sudah memasuki tahap finalisasi. Sosialisasi pemilahan sampah, kata Arky, mulai digelar ke semua divisi di Taman Safari Bogor.

“Proyeksi running program mulai pertengahan April ini. Kita akan ujicobakan mesin pengolahan dengan kapasitas sampah harian. Jika melihat data yang kami hitung per Desember 2022, bakal tercover sepenuhnya. Residu sampahnya hanya tersisa 5 persen. Ini tentu sangat meringankan beban sampah di Indonesia,” ujarnya.

Terpisah, General Manager (GM) Taman Safari Bogor, Emeraldo Parengkuan mengatakan, nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara TSI Bogor dengan Greenprosa sudah dilakukan sejak November 2022. Selama kurun 4 bulan terakhir, kata dia, persiapan infrastruktur telah dimatangkan.

“Sudah masuk finalisasi dan siap running. Kita berharap program ini bisa menjadikan Taman Safari Bogor sebagai pilot project dan rujukan green company di Indonesia,” terangnya.

Emeraldo menegaskan komitmen teguh Taman Safari Bogor sebagai kawasan konservasi satwa dan alam untuk mengusahakan meritsystem pengelolaan sampah terbaik di Indonesia.

“Tujuan pengolahan limbah ini tentu tidak lepas dari keberangkatan dan kepedulian kita terhadap kondisi sampah dan limbah basah di Indonesia. Kita terus bersinergi dengan semua entitas, baik pemerintah mau pun swasta agar bersama-sama mengontrol kapasitas sampah,” pungkasnya. (adv)

Exit mobile version