INDOPOS.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengimbau seluruh guru untuk meningkatkan kapasitasnya di tengah kemajuan teknologi serta memperhatikan perkembangan anak didik, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Ke depan, terutama di DKI, perhatian yang lebih diperlukan terhadap anak didik kita. Oleh karena itu, kita harus mendukung konsep zonasi karena baik ada atau tidak, anak didik kita akan tercampur dengan status dan kemampuan yang berbeda. Hal ini menjadi perhatian bagi guru-guru, karena sekolah-sekolah favorit saat ini sudah tidak relevan lagi,” katanya dalam keterangan Sabtu (6/5/2023).
Selain itu, Pj Gubernur Heru juga menekankan pentingnya peran guru dalam menjaga kelancaran proses belajar mengajar. Keberadaan guru sangatlah penting dalam berinteraksi langsung dengan anak didiknya dan memenuhi kebutuhan mereka yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
“Tidak ada yang bisa menggantikan peran guru, bahkan robot sekalipun. Kehadiran guru dalam pertemuan tatap muka dan tatap mata sangatlah penting. Melalui interaksi tersebut, guru dapat melihat langsung kondisi anak didik, termasuk kesehatannya dan kemampuannya, sehingga dapat memberikan pembelajaran yang sesuai,” terangnya.
Heru memastikan bahwa implementasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) oleh para siswa harus tepat guna dan tepat sasaran. Ia juga meminta para guru untuk menyediakan sesi khusus setiap hari agar bisa mengobrol langsung dan terbuka dengan anak didiknya.
“Saya meminta yang sederhana saja, pastikan para siswa mendapatkan KJP. Setiap guru di setiap kelas harus mengambil waktu 5 menit setiap harinya untuk memanggil para siswa dan meminta mereka menceritakan apa saja yang mereka butuhkan,” tambah Heru.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan keterbukaan dan meminimalkan penyalahgunaan fasilitas yang seharusnya digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
“Tantangan bagi guru dan bagi kita adalah adanya diskusi diam-diam. Oleh karena itu, saya akan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah mulai Senin ini. Anak-anak membawa telepon genggam ke sekolah dan ini menjadi hal yang perlu diwaspadai. Jangan sampai hal yang tidak berkaitan dengan pembelajaran muncul di dalamnya,” tutupnya. (fer)