INDOPOS.CO.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Joko Agus Setyono menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI mengadakan acara Jakarta Investment Forum (JIF) 2023 di Jakarta.
“JIF 2023 diadakan sebagai sarana untuk mempromosikan proyek-proyek potensial kepada calon investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Hari ini, kita menyelenggarakan Jakarta Investment Forum dengan tujuan mempertimbangkan cara pendanaan untuk berbagai kegiatan strategis, seperti pariwisata, infrastruktur, kesehatan, dan sektor lainnya,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (4/8/2023).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra mengungkapkan pelaksanaan forum bisnis JIF 2023 bertujuan untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat bisnis global yang ramah investasi.
“JIF 2023 mengusung tema ‘Global City and Beyond’ guna mengkomunikasikan komitmen dan usaha Pemprov DKI Jakarta dalam menjadikan Jakarta sebagai kota global, menguatkan perannya sebagai pusat bisnis dan ekonomi setelah pemindahan ibu kota,” jelasnya.
Menurut Benni, JIF 2023 terdiri dari dua bagian kegiatan, yaitu JIF Exhibition yang dilangsungkan pada tanggal 11-13 Juli dan 25-27 Juli 2023 di Hotel Borobudur Jakarta.
Sementara itu, JIF Plenary menjadi inti dari forum investasi ini, menampilkan diskusi antara Pemerintah Provinsi DKI, Pemerintah pusat, serta pelaku bisnis dari berbagai entitas termasuk mitra pemerintah hingga sektor swasta.
Dalam rangkaian JIF Exhibition tersebut, Benni mencatat timnya berhasil mengoordinasikan pameran sepuluh proyek potensial dari tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta, yaitu PT MRT Jakarta, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, dan PT Transportasi Jakarta.
“JIF 2023 hadir dengan semangat kolaborasi, mengundang seluruh pihak untuk berpartisipasi bersama Jakarta demi keberhasilan Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menekankan pentingnya kinerja investasi dalam struktur perekonomian Jakarta. Investasi memiliki peran yang signifikan, menyumbang sekitar 33,6 persen dari pertumbuhan ekonomi Jakarta.
“Konsumsi terbesar berasal dari rumah tangga dengan kontribusi sekitar 60 persen, sementara belanja pemerintah berada pada kisaran 11-12 persen,” pungkasnya. (fer)