INDOPOS.CO.ID – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, pemerintah harus segera melakukan mitigasi dan punya informasi akurat berbasis data. Seperti perubahan pola belanja dan penurunan daya beli masyarakat.
“Data ini penting untuk menentukan kebijakan berikutnya,” ujar LaNyalla Mahmud Mattalitti di Jakarta, Senin (18/9/2023).
Dia tak meyakini perubahan pola belanja masyarakat dari konvensional ke online berdampingan signifikan terhadap perdagangan di Pasar Tanah Abang. Sebab, sebagian pedagang telah menerapkan pola tersebut.
“Saya juga kurang yakin bila penjualan online dari negara lain menjadi sebab utama, seperti barang dari China yang direct to end customer,” jelasnya .
“Sebab sejak tengah semester sampai saat ini China mengalami kelesuan ekonomi dengan penurunan nilai ekspor dan impornya,” imbuhnya.
Ia menduga penurunan daya beli masyarakat menengah ke bawah menjadi pemicu utama sepinya Pasar Tanah Abang. Apalagi kelesuan ekspor-impor China pasti berpengaruh ke 122 negara mitra, termasuk Indonesia.
“Ini harus menjadi fokus mitigasi berbasis data yang akurat. Sebab, banyak variable pembuat penurunan daya beli masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, Pasar Tanah Abang belakangan menjadi perhatian publik. Sebab, pusat perkulakan terbesar di ibukota tersebut sepi pembeli. (nas)