PT MRT Kaji Efisiensi Energi, Manajemen: Kami Hemat Rp4 Miliar Pertahun

PT MRT Kaji Efisiensi Energi, Manajemen: Kami Hemat Rp4 Miliar Pertahun - kereta mrt - www.indopos.co.id

Kereta Khusus Langsir MRT Jakarta. Foto: MRT/Istimewa

INDOPOS.CO.ID – PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta (Perseroda) sedang melakukan studi efisiensi energi untuk menganalisis penggunaan sistem ventilasi panas dan pendingin ruangan (heating, ventilation, and air conditioning/ HVAC) dalam lingkungan transportasi publik mereka.

“Studi efisiensi energi melibatkan beberapa tindakan, dimulai dari yang tanpa biaya (no cost), berlanjut pada jangka menengah (middle term), hingga mencakup jangka panjang (long term),” kata Railway Building Maintenance Department Head Christoforus Deberland PT. MRT dalam keterangan, Rabu (24/1/2024).

Menurutnya, saat ini, MRT dilengkapi dengan mesin pendingin (chiller) yang menggunakan pengendali kecepatan variabel (variable speed drives/VSD) untuk mengurangi biaya operasional. Sementara itu, dalam rencana jangka menengah dan jangka panjang, MRT Jakarta berencana mengadopsi sistem inverter pada pendingin ruangan (AC) guna meningkatkan efisiensi penggunaan energi.

“Dalam jangka pendek, kita menerapkan tindakan tanpa biaya dengan mengatur semua AC pada suhu 25 derajat Celsius dan tidak diperkenankan untuk disetel lebih rendah,” ujarnya.

Pengaturan suhu di kantor dan stasiun MRT diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan listrik sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 95 Tahun 2019.

Untuk mencapai efisiensi energi yang lebih tinggi, pihak terkait juga melakukan pengaturan pada ventilasi terowongan (tunnel ventilation) dan mengelola penggunaan air pada menara pendingin (cooling tower).

Dalam rangka meningkatkan efisiensi operasional, telah diimplementasikan jadwal otomatis untuk mengelola penggunaan peralatan hemat energi di seluruh lingkungan MRT Jakarta.

“Dengan pengaturan pada ventilasi terowongan, kami berhasil mencapai penghematan sebesar Rp4 miliar setiap tahunnya,” jelasnya.

Stasiun MRT Jakarta dilengkapi dengan berbagai sistem pendingin, seperti pada gedung administrasi yang menggunakan sistem pendingin air cooled chiller, fan coil unit, dan sistem variable refrigerant flow (VRF). Begitu juga dengan gedung lainnya yang menggunakan sistem pendingin VRF.

“Dengan adanya beragam sistem ini, PT MRT Jakarta terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana guna memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang dalam memanfaatkan moda transportasi publik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan proyek MRT Jakarta Fase 2A Stasiun Thamrin dan Monas telah mencapai 67,26 persen per 25 Desember 2023.

“Pada saat ini, pembangunan Stasiun Monas sedang berada dalam tahap pengecoran dinding dan lantai peron (platform slab) untuk suar penyejuk (cooling tower),” katanya. (fer)

Exit mobile version