Ikatan Pedagang Pasar Sebut Harga Beras Makin Tidak Jelas

Ikatan Pedagang Pasar Sebut Harga Beras Makin Tidak Jelas - beras - www.indopos.co.id

Ilustrasi. Foto: Dok. Dinas Pertanian Provinsi Banten

INDOPOS.CO.ID – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyorot naiknya harga beras di pasaran belakangan ini. Bahkan melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sejak Maret 2023.

“Harga beras kini semakin tak jelas. Kami mendapati laporan untuk harga beras medium terkerek di Rp13.500 perkg sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp18.500 per kg,” kata Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangannya, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Menurutnya, persoalan harga beras yang tak kunjung menyentuh HET itu disebabkan beberapa faktor. Salah satunya ketidaksriusan dalam pengeloaan.

“Yang pertama, ialah pemerintah tidak serius dalam pengelolaan perberasan sejak musim tanam tahun 2022 hingga kini sehingga produktivitas beras kita datanya simpang siur,” ujar Reynaldi.

Kedua, mendorong agar sinkronisasi data antara beras yang disebarkan di masyarakat di gunakan untuk bansos dan yang disebarkan untuk pedagang pasar.

“Itu penting, untuk keberlangsungan pasar agar harga dipasar tidak tinggi,” ucap Reynaldi.

IKAPPI mendorong agar pemerintah berhati-hati, dengan lonjakan beras dan sulitnya beras didapati di pasar tradisional. Hal tersebut penting karena ini momen politik.

Musim Pemilu biasanya banyak beras, yang diambil di luar pasar tradisional atau produsen besar. “Ini yang harus dijaga oleh pemerintah untuk ke depan,” imbuhnya.

Peraturan HET beras diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023. Sebagai contoh, sejak Maret 2023 HET beras premium di wilayah Jawa diatur maksimal Rp 13.900 per kg atau naik dari sebelumnya Rp 12.800 per kg. Adapun HET beras medium juga naik dari Rp 9.450 per kg menjadi Rp 10.900 per kg. (dan)

Exit mobile version