Demo Tolak Pemilu Curang Ricuh, Massa Saling Dorong dengan Polisi

demo

Demonstrasi menolak kecurangan Pemilu sempat terjadi ketegangan dengan aparat di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Indopos.co.id / Dhika Alam Noor

INDOPOS.CO.ID – Demonstrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI diwarnai ketegangan dengan aparat kepolisian. Mereka menginginkan audiensi dengan komisioner KPU untuk menyampaikan aspirasi terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Massa aksi mencoba menerobos masuk ke gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat. Namun, aparat yang berjaga menahannya dengan membuat barikade. Aksi itu berlangsung sejak, Jumat (23/2/2024) siang hingga petang hari.

Aksi saling dorong terjadi sekira pukul 18.02 WIB, berlangsung 8 menit. Massa yang menolak Pemilu curang itu mencoba mencari celah di antara alat pelapis, untuk memasuki Jalan Imam Bonjol. Tepatnya di depan KPU RI.

Koordinator aksi Affandi Ismail mengimbau, agar massa aksi menahan diri dan tetap tertib. Ia menegaskan, bahwas penyampaian aspirasinya tersebut dilakukan secara damai.

“Jangan mau dibenturkan. Musuh kita bukan polisi. Kita massa terorganisir,” kata Affandi Ismail di atas mobil komando, Jakarta, Jumat (23/2/2024).

“Saya minta kepada teman-teman yang menggunakan seragam, mohon lindungi massa aksi. Bikin barikade supaya tidak terjadi benturan antara kita dengan kepolisian,” tambahnya.

Ia meminta, aparat kepolisian memfasilitasi pertemuan dengan komisioner KPU. Mereka hanya ingin berdiskusi membahas Pemilu 2024 yang diduga terjadi kecurangan.

“Target kita hanya satu, bagaimana meminta komisioner KPU keluar dari kantor KPU dan menemui massa aksi,” tutur Affandi.

Massa aksi menuntut beberapa hal, di antaranya tolak hasil quick count yang menyesatkan. Audit forensik sistem IT KPU. Usut tuntas grand desain Pemilu curang terstruktur, sistematis dan massif.

Salah satu orator lainnya, mengancam akan kembali menggelar aksi dengan jumlah lebih besar sampai tuntutan mereka didengar. “Kami akan kembali lagi dengan massa yang lebih besar,” imbuh salah satu orator itu. (dan)

Exit mobile version