INDOPOS.CO.ID – Pengamat politik Ray Rangkuti menilai bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan sasaran utama untuk diundang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Dengan masuknya PKS, koalisi pendukung pasangan Prabowo-Gibran akan otomatis bertransformasi menjadi KIM Plus,” katanya dalam keterangan yang diterima Rabu (7/8/2024).
Menurut Ray, ada dua syarat utama agar KIM Plus dapat terwujud. Pertama, adanya komitmen dari partai politik lain untuk bergabung, khususnya PKS dan PKB. Tanpa keikutsertaan kedua partai tersebut, KIM Plus tidak akan terbentuk.
“PKS menjadi target utama karena jika partai ini bergabung, posisi KIM akan semakin menguat dan akan memperberat posisi kompetitor,” ujarnya
Selain itu, kata Ray, syarat kedua agar KIM Plus bisa terbentuk adalah kesediaan Ridwan Kamil untuk dicalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta.
Jika mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) tersebut menolak, maka wacana KIM Plus akan otomatis berhenti.
“Jika Ridwan Kamil akhirnya menyatakan tidak bersedia, rencana KIM Plus ini tentu saja akan bubar,” jelasnya.
Ray menuturkan, apabila KIM Plus benar-benar terbentuk, Ray menilai bahwa PDIP dan Partai Nasdem akan dibiarkan di luar.
“Dengan demikian, kedua partai tersebut akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta,” tutur Ray.
Lanjut Ray, jika PDIP dan Anies bergabung dengan Nasdem, RK masih mungkin bisa mengejar Ahok, karena selisih suara antara keduanya hanya sekitar 10-15 persen.
“Sedangkan selisih dengan Anies mencapai 30 persen,” ucap Ray.
Ray menambahkan, KIM Plus tidak akan mengambil langkah untuk mengusung calon yang melawan kotak kosong dalam Pilgub DKI Jakarta.
Dia menganggap bahwa warga Jakarta akan menaruh ketidaksukaan terhadap KIM jika tidak ada calon yang maju.
“Kemungkinan besar akan ada gerakan mencoblos kotak kosong. Jika Ridwan Kamil kalah melawan kotak kosong, hal tersebut akan sangat memalukan dan bisa menghambat karir politiknya,” kata Ray.
“Oleh karena itu, mereka akan sebisa mungkin menghindari calon yang melawan kotak kosong, dan sebisa mungkin tidak memilih Anies sebagai lawan,” imbuhnya. (fer)