INDOPOS.CO.ID – Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga, menekankan pentingnya pasangan calon gubernur untuk fokus pada dua agenda utama, yaitu pengendalian banjir dan krisis air bersih, serta penanganan kemacetan dan polusi udara.
“Setiap calon harus mampu menawarkan visi dan solusi yang inovatif, realistis, dan dapat diimplementasikan secara efektif dalam kurun waktu 5 tahun mendatang,” katanya kepada INDOPOS.CO.ID pada Senin (2/9/2024).
Menurutnya, permasalahan kompleks di lima wilayah Jakarta belum terselesaikan secara tuntas oleh para gubernur sebelumnya.
Isu-isu seperti banjir, drainase yang buruk, kemacetan, banjir rob, pencemaran lingkungan, permukiman kumuh, peremajaan kota, tata kelola sampah, alih fungsi lahan hijau, polusi udara, kemiskinan, dan kriminalitas masih menjadi masalah.
“Untuk itu, calon gubernur memerlukan pendekatan yang lebih terintegrasi dan kolaboratif,” ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa, sesuai Undang-Undang Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta yang menempatkan Jakarta sebagai kota global, calon gubernur harus menjelaskan konsep dan gagasan apa yang mereka tawarkan untuk meningkatkan peringkat Jakarta dalam Global City Index (GCI) dalam 5 tahun ke depan.
“Misalnya, menurut McKinsey dalam GCI 2023, posisi Jakarta berada di peringkat 74 dari 156 kota dunia. Nah, bagaimana dalam 5 tahun ke depan bisa naik kelas ke posisi 50? Strategi apa yang akan dilakukan?” tuturnya.
Selain itu, ia menekankan bahwa masyarakat tidak perlu terbujuk dengan ide atau gagasan yang menarik tapi tidak realistis untuk diterapkan dalam 5 tahun ke depan.
“Pilihlah calon gubernur yang benar-benar berkomitmen untuk mewujudkan ide dan gagasan yang realistis dalam 5 tahun ke depan, sehingga warga tidak kecewa dengan janji-janji kampanye,” pungkasnya. (fer)