INDOPOS.CO.ID – Sejumlah fakta baru terbuka dari isu dugaan bullying di kampus Binus School Simprug. Binus menyebut pihaknya telah memproses laporan dugaan bullying sejak Januari dan menghormati proses yang berjalan di kepolisian.
Otto Hasibuan, kuasa hukum dari Binus, menyampaikan bahwa pihak sekolah selalu terbuka dan akomodatif terhadap laporan dugaan kekerasan di sekolah. Ini terbukti dari pengawalan Binus terhadap laporan dugaan perisakan RE ke kepolisian selama 9 bulan terakhir. Otto mempertanyakan ledakan isu ini beberapa waktu terakhir ini.
“Terus terang ini sebenarnya peristiwa yang sudah berjalan dari Januari hingga September dan sudah ditangani oleh kepolisian. Tapi entah kenapa ini jadi berita sedemikian rupa,” tukas Otto dalam konferensi pers yang digelar di Binus School Simprug, Jakarta, Sabtu (14/9).
Otto menjelaskan bahwa sejatinya laporan yang masuk di kepolisian hanya antara siswa dan siswa, sementara keterlibatan Binus dalam laporan ini sebagai penengah. Segala keperluan kepolisian dalam mengusut kasus ini pun terus dipenuhi oleh pihak sekolah agar seluruh pihak memperoleh solusi terbaik.
“Jadi polisi mengundang, kita pasti datang. Sampai sekarang tidak ada tuntutan resmi kepada Binus bahwa sekolah membiarkan kasus ini terjadi,” imbuh Otto.
Dalam konferensi pers hari ini, Otto menekankan bahwa Binus tidak akan menutup mata terhadap bentuk kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Selain mengawal proses hukum, Binus juga disebut berinisiatif memfasilitasi RE untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara terpisah, memberikan perlindungan, meski pada akhirnya ditolak oleh RE.
Sebelumnya, bukti rekaman CCTV dan potongan video dibuka di konferensi pers Binus. Rekaman dan potongan video tersebut memperlihatkan gambaran yang jauh dari pernyataan korban ke publik dalam beberapa hari terakhir ini. Bukti-bukti yang dibuka oleh Binus ini berbanding terbalik dari tuduhan pelapor yang menyebut Binus menutupi isu ini.
“Kami tidak akan menoleransi bullying. Kami tidak akan menoleransi pengeroyokan. Kami tidak akan menolerir pelecehan seksual. Kalaupun itu terjadi, kami akan mendukung kepolisian untuk memprosesnya,” imbuh Otto.
Kejadian serupa pernah dialami oleh Binus pada awal tahun ini. Saat itu Binus tidak menyangkal kasus perundungan yang terjadi dan kooperatif dengan aparat penegak hukum untuk memprosesnya. (ibs)