Selesai 2 Tahun, Patung Buddha Tidur Dipahat oleh Vegetarian dan Butuh Ritual Khusus

NASIONAL.INDOPOS.CO.ID – Vihara Patung Buddha Tidur atau Vihara Buddha Dharma dan 8 Pho Sat sudah tak asing di telinga masyarakat Bogor. Vihara tersebut memiliki patung Sang Buddha yang memiliki panjang 18 Meter. Dan diklaim terpanjang di Indonesia.

Ditemui INDOPOS.CO.ID, Ade Utju Dhanu atau yang akrab disapa Romo Ade menuturkan, pembuatan patung Buddha tidur bermula saat dirinya mendapatkan petunjuk di 2008. Saat itu, menurut pria kelahiran Jakarta, 1 Januari 1945 tengah melakukan meditasi.

“Waktu itu saya tengah melakukan meditasi dan mendapatkan petunjuk untuk membuat patung Buddha tidur. Dalam petunjuk tersebut, patung Buddha tidur akan banyak dikunjungi masyarakat,” ujar Romo Ade ditemui INDOPOS.CO.ID, Selasa (1/2/2022).

Dalam petunjuk, dikatakan Romo Ade, pembuatan patung berukuran 18 meter. Berbekal petunjuk tersebut, lalu Romo Ade pun mengajak teman satu keyakinannya dari umat Konghucu dari Yayasan Teratai Kasih untuk membantunya.

“Pembuatan patung kami mulai 2010 hingga 2012,” terangnya.

Di atas lahan seluas enam ribu meter persegi inilah kemudian patung Buddha Tidur dibangun. Lahan tersebut, sebagian merupakan lahan milik Romo Ade. Selain patung Buddha Tidur di atas lahan terseut juga terdapat patung dengan ruang Damasala seluas 600 meter persegi, terdapat pula altar untuk sembahyang dengan Dewa Giok Hong Shang Tee (Tuhan Allah), Dewa Thian Tee (Langit dan Bumi), Sidharta Gautama dan 8 Pho Sat serta panti asuhan.

“Semula pembuatan patung menggunakan bahan dasar batu, tetapi karena sulit menemukan maka digantikan bahan dasar cor (material bangunan),” ungkapnya.

Proses pemahatan patung Buddha tidur dilakukan selama dua tahun oleh 10 orang tukang pahat. Dan sedikitnya untuk membuat patung tersebut dibutuhkan 500 sak kantong semen.

“Untuk melakukan pemahatan ada ritual tertentu dan Para pemahat tidak boleh memakan semua yang berjiwa (vegetarian),” katanya.

Asal muasal patung Buddha tidur dari negara Afghanistan. Kemudian menyusul dibangun di Penang, Malaysia, lalu Thailand, dan Tiongkok. Di Indonesia sendiri, patung Buddha tidur bisa dijumpai di Mojokerto, Jawa Timur dengan panjang 15 meter dan Lasem, Jawa Tengah dengan panjang 10 meter.

“Patung Buddha tidur menghadap ke kanan, yang memiliki makna tentang kesehatan. Posisi tersebut memberikan ruang kerja lebih leluasa kepada jantung yang ada di dada sebelah kiri. Warna kuning pakaian pada patung memiliki makna keberkahan,” jelasnya.

Untuk membangun patung Buddha tidur sedikitnya menghabiskan anggaran hingga Rp3 miliar. Patung tersebut memiliki latar belakang pohon bodhi. Ini sesuai dengan kehidupan nyata Buddha yang menghabiskan waktu untuk bermeditasi di bawah pohon bodhi.

“Patung Buddha ini mimiknya tersenyum dengan swastika di dadanya yang melambangkan kasih sayang,” ujarnya.

Pria yang dikaruniai lima orang anak dari perkawinannya dengan Titin Setiawati, 54, itu mengatakan, setiap tahun patung dimandikan dengan kembang. Ritual ini dilakukan setiap menjelang Tahun Baru Imlek. Kembang yang digunakan di antaranya kembang sedap malam dan kembang melati.

“Biasanya memandikannya pada penanggalan 24 Imlek dan dilakukan oleh umat,” ucapnya.(nas)

Exit mobile version