Bea Cukai Kunjungi Tiga Perusahaan Penerima Fasilitas KITE dan Kawasan Berikat

Pantau Pemanfaatan Fasilitas

Bea Cukai

Bea Cukai terus galakkan program customs visit customer (CVC), yaitu kunjungan ke para pelaku usaha yang menjadi pengguna jasa kepabeanan dan cukai

INDOPOS.CO.ID – Bea Cukai terus galakkan program customs visit customer (CVC), yaitu kunjungan ke para pelaku usaha yang menjadi pengguna jasa kepabeanan dan cukai. Program ini diyakini Kepala Sub Direktorat Komunikasi dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana sebagai wadah diskusi dan komunikasi yang efektif antara Bea Cukai dan stakeholders-nya. termasuk sebagai sarana monitoring pemanfaatan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) dan kawasan berikat.

“Mengawali program kerja tahun 2022, kantor-kantor vertikal Bea Cukai di berbagai daerah, seperti Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jakarta, Kanwil Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim), dan Bea Cukai Bogor,  aktif mengunjungi para pengguna jasanya untuk dapat menampung masukan dan saran dari pengguna jasa demi peningkatan pelayanan Bea Cukai,” ujar Hatta, dalam keterangannya, Selasa (2/2).

Dia menjelaskan, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jakarta menyediakan wadah konsultasi kepabeanan melalui program CVC ke salah satu perusahaan penerima fasilitas KITE pengembalian, yaitu PT Suzuki Indomobil Motor. Berlokasi di Plant Cikarang, perusahaan ini bergerak di bidang kendaraan bermotor sejak tahun 1970 dan telah secara rutin mengkomunikasikan segala kendala dalam pemanfaatan fasilitas kepabeanan kepada Kanwil Bea Cukai Jakarta.

“Kanwil Bea Cukai Jakarta terus memberikan percepatan layanan, asistensi, dan konsultasi untuk perusahaan ini. Sehingga, PT Suzuki Indomobil Motor di tahun 2020 dapat mengekspor 45 ribu unit mobil dan 127 ribu unit sepeda motor ke delapan puluh negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin dan Karibia, serta Oseania. Ke depannya kami harapkan tetap terjalin kerja sama yang baik antara kedua pihak, agar dapat mendongkrak ekspor nasional,” ujarnya.

Senada dengan program CVC Kanwil Bea Cukai Jakarta, kunjungan ke perusahaan penerima fasilitas KITE juga dilaksanakan Kanwil Bea Cukai Kalbagtim. PT Balikpapan Forest Industries, yang berlokasi di Penajam, Kalimantan Timur, merupakan penerima fasilitas KITE sejak tahun 2016 dan menjadi target asistensi Kanwil Bea Cukai Kalbagtim di tahun 2022 ini.

“Asistensi tersebut dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi untuk menjaga penerima fasilitas agar tetap mematuhi peraturan sebagaimana PER-02/BC/2019 tentang Tata Laksana Monitoring dan Evaluasi terhadap Penerima Fasilitas TPB dan KITE. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Bea Cukai untuk terus melakukan perbaikan dan menjaga kepatuhan perusahaan penerima fasilitas guna memastikan bahwa fasilitas tersebut dipergunakan sebagaimana mestinya,” tegas Hatta.

Dia menyebutkan Bea Cukai Bogor juga mengunjungi PT Woo Shin Garment Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat di wilayah pengawasan Bea Cukai Bogor. Perusahaan ini merupakan produsen garmen yang memproduksi dan menyuplai pakain merk GAP/Old Navy dengan negara tujuan ekspor Amerika Serikat.

“Bea Cukai menyadari perusahaan ini memiliki peran penting bagi lingkungan dan masyarakat sekitar sebagai bentuk dukungan terhadap program yang sedang digalakkan oleh pemerintah, yaitu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Selama masa pandemi, perusahaan tidak melakukan pengurangan jumlah pekerja, malah berdasarkan data perusahaan, justru terjadi penambahan jumlah pekerja yang signifikan pada tahun ini,” ujar Hatta.

Dalam kunjungan tersebut, lanjut dia, Bea Cukai Bogor memberikan asistensi dalam hal pemenuhan kewajiban administrasi dan factory tour guna menilik bagaimana pemanfaatan fasilitas kawasan berikat oleh PT Woo Shin Garment Indonesia.

“Diharapkan dengan adanya kunjungan dan asistensi melalui program CVC ini, pihak perusahaan dapat memaksimalkan fasilitas yang diberikan pemerintah yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas perusahaan, menyerap banyak tenaga kerja, memajukan perekonomian bangsa dan diharapkan dapat menampung masukan dan saran dari pengguna jasa demi peningkatan pelayanan kantor-kantor Bea Cukai,” tutup Hatta. (arm)

Exit mobile version