Gali Potensi melalui Gerakan Kerelawanan

Gali Potensi melalui Gerakan Kerelawanan - chozin - www.indopos.co.id

Mantan Penasehat KPK Gugat UU IKN ke Mahkamah KonstitusiKetua Yayasan TurunTangan, M. Chozin Amirullah, dalam webinar yang di selenggarakan oleh Akademi Relawan by TurunTangadalam tema yang bertajuk Voluntary Talks #12: “Portofolio from Volunteerism: Jadilah Pemimpin Muda Masa Depan Bangsa”, Rabu (2/2/2022)

INDOPOS.CO.ID – Ratusan anak muda sangat antusias untuk mengembangkan potensi dalam dunia kerelawanan, hal ini terlihat dalam webinar yang di selenggarakan oleh Akademi Relawan by TurunTangan dalam tema yang bertajuk Voluntary Talks #12: “Portofolio from Volunteerism: Jadilah Pemimpin Muda Masa Depan Bangsa”, Rabu (2/2/2022).

Webinar yang mencakup sesi tanya-jawab ini merupakan suatu rangkaian acara dari peluncuran resmi website Akademi Relawan yang memotivasi anak muda berupa cara mengatasi hambatan dalam mengembangkan potensi diri, mengaplikasikan potensi yang dimiliki, dan menemukan kunci untuk memahami diri dalam gerakan kerelawanan.

Diskusi panel ini diisi oleh Musisi Vokalis Hivi sekaligus pegiat sosial Neida Aleida, Founder Youth Power Indonesia sekaligus Sekjen Yayasan Jakarta Maju Bersama Rizky Emirdhani, Volunteerism Mainstreaming Officer UN in Indonesia Mazayannisa Suyuthi dan Managing Director Dampak Sosial Indonesia Yogie Armanda.

Sudah hampir sembilan tahun TurunTangan bergerak dibidang kerelawanan, impian memiliki platform yang bisa menjadi mesin secara sistematis untuk mendidik relawan seluruh Indonesia untuk mendapatkan manfaatnya akhirnya terwujud. Selama ini, aksi langsung di lapangan di berbagai bidang baik pendidikan, lingkungan, kesehatan, sosial kemanusiaan, dan edu politik yang dilakukan, tidak tersistemasi sehingga proses transformasi pada generasi selanjutnya tidak sempurna.

“Sudah selayaknya Akademi Relawan membantu para relawan untuk punya rute yang sistemasis untuk memiliki karakter-karakter mulai dari level relawan, penggiat, penggerak hingga pemimpin. Dengan website ini kita tidak hanya menyediakan ruang kegitan secara offline dan di ruang terbuka tapi juga di ruang virtual,” kata Ketua Yayasan TurunTangan, M. Chozin Amirullah, dalam sambutan peresmiannya.

Pandangan dunia kerelawanan dan serunya dunia kerelawanan

Semakin ke sini gerakan kerelawan semakin maju dan banyak tipenya, saat pandemi ini banyak sekali timbul kerelawanan yang baru.

Maya menceritakan manfaat dari relawan itu, untuk diri sendiri tentunya menambah skill dan network yang bagus untuk CV.

“Ini tandanya kita tidak hanya baik dibidang akademik tapi juga aktif dibidang sosial,” ujarnya.

Neida menambahkan, serunya kerelawanan bisa ketemu group of people yang belum pernah ketemuin sebelumnya.

“Kita jadi lebih terbuka sama dunia luar, hal ini hanya bisa kita dapatkan dalam kegiatan kerelawanan,” ucapnya.

Sejalan dengan Neida, Emir menjelaskan manfaatnya membuat perspektif dan pandangan kita jadi lebih luas, sehingga kita tidak mudah judgmental.

“Saya pribadi menjadi bisa mengosongkan gelas gua saat gua ketemu orang baru,” kata dia.

Saat ini dalam dunia kerelawanan komitmen orang-orang jadi lebih mudah hilang atau lack of consistency.

“Cepat atau lambat Seiring kencengnya teknologi kita harus lebih kreatif memikirkan perpindahan gerakan yang konvensional ke gerakan yang virtual,” tuturnya.

Situasi kerelawan negara kita sangat baik, dunia kerelawanan itu terus bertumbuh pesat dari 2018-2021 Indonesia selalu menjadi negara paling dermawan di dunia, salah satu indikatornya adalah volunteer.

“Itu yang kita lihat kini, bahkan pandemic pun tidak menyurutkan niat kita untuk tetap aktif di berbagai komunitas yang bisa membantu warga,” ujar Yogie.

Serunya ialah dengan menjadi relawan kita bergabung dengan banyak orang, dengan begini impact nya bisa berlipat ganda untuk memberikan manfaat bagi banyak orang.

“Jika saya sendiri mungkin nafasnya 5 jika bersama dilakukan nafasnya jadi lebih panjang,” tambahnya.

Webinar yang diselenggarakan oleh Akademi Relawan by TurunTangadalam tema yang bertajuk Voluntary Talks #12: “Portofolio from Volunteerism: Jadilah Pemimpin Muda Masa Depan Bangsa”, Rabu (2/2/2022)

Tantangan dan Solusi Kerelawaan

Kerelawanan itu perlu menjaga motivasi, hal ini menjaga relawan terus tetap semngat dan tidak berhenti di tengah jalan.

Maya menjelaskan “Jadi kita harus tahu banget kenapa memilih menjadi relawan di kegiatan ini, alasan nya harus dikuatkan, diinget lagi memang ini adalah hal yang kita inginkan,”

“Yang paling menantang adalah kita berhadapan puluhan akal, hati, pasang mata, jadi memang kita melewati proses pendewasaan yang beyond expectasi. Mempertanyakan diri apa hal sudah kita dapatkan, makanya kita harus mengapresiasi orang yang terlibat aktivitas kerelawanan, gue pribadi selalu sama teman-teman selalu menjadikan kerelawanan itu sebagai kekeluargaan jadi gak ada tekanan, kami terus menyamakan spirit, dan pahami goalnya,” jelas Emir.

Berbeda dengan Neida selaku artis “Tantangan bagi aku adalah menemukan project jangka panjang yang pas waktunya, tapi baru-baru ini aku menyadari bahwa org harus memiliki program yang sesuai dengan diri kita, dan keahlian kita, supaya berefek besar,”

Menjadi seorang relawan juga akan menjadi tantangan jika tidak dilandasi oleh kemauan diri sendiri. Yogie menjelaskan “Karena jika demotivasi kita menemukannya di dunia kerelawanan, jadi kerelawanan menjadi charging bagi kita,”

Dengan meluruskan niat, dan mengerti apa yang ingin dicari gerakan kerelawanan akan membantu kita menemukan kunci untuk memahami diri.

“Harus tau esensinya. Menjadi relawan itu secara kasat mata membantu orang lain sebenarnya kita lah yang terbantu, ketenangan jiwa dan kepuasan hati akan didapatkan dari aktifitas sosial yang telah kita beri dampak disekitar kita,” kata Yogie.

Sejalan dengan Yogie, untuk mengembangkan potensi diri dalam kegiatan kerelawanan Emir mengatakan “Perbaiki niat, kosongkan gelas, berprasangka baik dengan tuhan, bandingkan diri kita dengan masa lalu bukan dengan orang lain.”

Digerakan kerelawanan kita bisa mengaplikasikan potensi yang dimiliki “Jangan takut untuk mencoba, semua kegitan baik kita itu pasti gak akan ada yang sia-sia. ”Tidak lupa Neida memberikan nasehat untuk anak muda agar bisa langgeng memberikan kebaikan dalam gerakan kerelawanan

“Buat teman-teman yang tergerak melakukan kegiatan kerelawanan, tetap semngat untuk memberikan dampak, temukan kecocokan sehingga langgeng memberikan kebaikan untuk rakyat,” tambahnya.

Akademi Relawan adalah sekolah kepemimpinan relawan @TurunTangan berbasis digital yang mendidik dan melatih relawan menjadi penggerak sosial agar mampu menjadi pemimpin-pemimpin berkompeten dan berintegritas yang dapat memberi dampak pada penyelesaian masalah masyarakat Indonesia di masa depan.(arm)

 

Exit mobile version