Terjadi di Ruang Pribadi, Kriminolog Sebut Korban Pelecehan Seksual Enggan Bersuara

pemain bola basket

Caption: pemain bola basket Foto: dok Kemenpora

INDOPOS.CO.ID – Data dari Komnas Perempuan menyebut setiap dua jam terjadi tiga kasus kekerasan seksual di Indonesia. Dan hal ini bukan fenomena yang baru di Indonesia

Pernyataan tersebut diungkapkan Kriminolog Maman Suherman secara daring, Sabtu (5/2/2022).

Dan mirisnya lagi, menurut dia, kasus kekerasan seksual terhadap menimpa anak-anak di bawah umur. Yang terbaru, kasus pelatih Futsal di Bogor yang melakukan pelecehan pada puluhan anak di bawah umur.

“Kenapa fenomena ini bisa terjadi. Dan patut diapresiasi mereka (korban) yang berani bersuara. Padahal selama ini pelaku rata-rata punya kuasa,” katanya.

“Selama ini tindak pelecehan seksual kerap terjadi di ruang private. Hal ini kemudian menyebabkan ketakutan pada para korban. Apalagi peradilan kita kurang mendukung penanganan kasus ini, karena membutuhkan alat bukti dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Ia mengatakan, paling banyak penyelesaian kasus kekerasan seksual di Indonesia hanya lima persen saja. Hal ini kemudian menyebabkan para korban enggan mengungkapkan kasus mereka pada aparat penegak hukum (APH).

“Pelaku kekerasan seksual ini 90 persen adalah orang yang memiliki kuasa. Jadi harus ada saling pengawasan,” katanya.

“Yang penting lagi bagaimana penangangan pada korban,” imbuhnya.

Sebelumnya, viral di media sosial korban pelecehan seksual yang dilakukan guru futsal di Bogor. Diperkirakan korban kekerasan seksual tersebut mencapai 60 orang.(nas)

Exit mobile version