Senin, 27 Maret 2023
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Nasional

KPAI: 25 Persen Orang Tua Peserta Didik Usulkan Hentikan PTM

by wib
Selasa, 8 Februari 2022 - 12:01
in Nasional
ptm

Ilustrasi - Suasana PTM terbatas di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Serang. Ist

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Hasil survey yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indoensai (KPAI) menyebutkan, sebanyak 25 persen orang tua menginginkan penghentian pembelajaran tatap muka (PTM), menyusul mengganasnya penyebaran Covid 29 varian Omicron belakangan ini.

Komisinoner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti menjelaskan, berdasarkan survey singkat terkait persepsi orang tua tentang PTM di tengah melonjaknya kasus Omicron di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten menyebabkan, sebanyak 25 persen orang tua menginginkan PTM dihentikan.

BacaJuga

Kuota Mudik Gratis Sepeda Motor Dengan Kapal Laut Terisi Lebih 50 Persen

Survei Indikator Politik: Tingkat Kepercayaan Publik ke Polri 70,8 Persen

“Survei singkat ini mengunakan aplikasi google drive dan diikuti oleh 1.209 partisipan. Survei berlangsung pada 4 – 6 Februari 2022 dan hanya meliputi ketiga wilayah. Yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Hal ini searah dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang mendorong evaluasi PTM di ketiga wilayah tersebut,” terang Retno kepada indopos.co.id, Selasa (8/2/2022)

Dijelaskan, dari 1. 209 partisipan survey didominasi DKI Jakarta (74%), menyusul kemudian Jawa Barat (20%), Banten (4%) dan wilayah selain ketiga daerah tersebut.

”Ada juga yang berpartisipasi, namun jumlahnya hanya 2%. Adapun pekerjaan responden adalah Guru/Dosen (8%) dan selain guru/dosen (92%). Adapun jenjang pendidikan anak-anak responden yang terbanyak adalah jenjang SMA/SMK/MA/SLB mencapai 71%; kemudian SMP/MTs/SLB (15%) dan SD/MI/SLB (14%),” tuturnya.

Menurutnya, survei singkat itu dilakukan untuk mengetahui pandangan orangtua terkait kebijakan PTM 100 Persen di wilayah PPKM level 1 dan 2. Juga usulan orangtua untuk perbaikan kebijakan PTM demi melindungi dan memenuhi hak-hak anak dimasa pandemi, yakni. hak hidup, hak sehat dan hak atas pendidikan. “Karena setiap kebijakan pendidikan, seharusnya mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi anak, keselamatan anak di atas segalanya”, cetusnya.

Retno mengatakan, dalam survei terungkap bahwa mayoritas orangtua dalam survey ini menyetujui kebijakan PTM 100 persen meski kasus Omicron terus meningkat di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Responden yang menyetujui kebijakan PTM 100 persen berjumlah 61%, sedangkan yang tidak menyetujui kebijakan tersebut berjumlah 39%.

“Meskipun jumlah yang tidak menyetujui lebih kecil dari yang menyetujui kebijakan PTM 100 persen, namun Pemerintah tak boleh mengabaikan suara mereka. Kelompok ini yang harus difasilitasi “ijin orangtua untuk anaknya mengikuti PTM” di semua level PPKM, karena ketika kebijakan PTM 100 persen maka ijin orangtua tidak ada lagi, padahal ada 39% orangtua khawatir anaknya mengikuti PTM dan berharap dapat memilih serta dilayani PJJ,” papar Retno.

Adapun alasan orang tua peserta didik yang setuju dengan anaknya mengikuti PTM 100 persen meski ada lonjakan kasus Covid, yaitu: (1) Anak-anak sudah jenuh PJJ dan malah sibuk dengan gadgetnya untuk memainkan game online ataupun Social Media (28%); (2) Anak-anak sudah terlalu lama PJJ, sehingga mengalami penurunan karena ketidakefektifan proses pembelajaran (50%); (3) kalau anak-anak dan sekolah menerapkan prokes ketat, maka penularan Covid-19 bisa diminimalkan (15%); (4) orangtua yang bekerja sulit mendampingi anak untuk PJJ (3%); dan (4) jawaban lainnya (4%).

“Data tersebut menunjukkan bahwa alasan para orang tua yang menyetujui PTM 100 persen meskipun kasus covid sedang meningkat adalah mengkhawatirkan “learning loss” pada anak-anak mereka, karena mereka menilai PJJ kurang efektif sehingga anak-anak mereka menemui kesulitan memahami materi selama proses pembelajaran”, ungkap Retno.

Sedangkan alasan orang tua peserta didik yang tidak menyetujui kebijakan PTM 100 persen, yaitu : (1) Anak belum mendapatkan vaksin atau belum divaksin lengkap 2 dosis (2%); (2) Anak-anak sulit dikontrol perilakunya, terutama peserta didik TK dan SD (3%); (3) Jika kapasitas PTM 100%, maka anak-anak selama pembelajaran sulit jaga jarak (21%); (4) Meningkatnya kasus Covid, khususnya Omicron (72%); dan Jawaban lainnya (2%).

“Mayoritas orang tua yang tidak menyetujui kebijakan PTM 100% memiliki alasan kesehatan, yaitu meningkatnya kasus covid, terutama omicron yang memiliki daya tular 3-5 kali lipat dari delta, sehingga mereka tidak ingin anak-anaknya tertular,” ujar Retno. (yas)

Tags: ptmPTM Terbatas
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

swab
Megapolitan

Dukung PTM 100 Persen, Dinkes Kota Tangerang Lakukan Swab Acak di 50 Sekolah

Kamis, 21 Juli 2022 - 20:01
Workshop
Nasional

Menuju PTNBH, Ada Catatan Perbaikan UNJ dari Kemendikbudristek

Sabtu, 18 Juni 2022 - 11:20
ptm
Headline

Tren Kasus Covid-19 Meningkat, Kebijakan PTM Belum Berubah

Kamis, 16 Juni 2022 - 23:45
Menbudristek
Nasional

Jadi Guru Tamu, Mendikbudristek Masuk Kelas Bersama Desta

Sabtu, 14 Mei 2022 - 11:35
Hepatitis Akut
Headline

Perbedaan Covid-19 dan Hepatitis Akut Misterius Sebulan setelah Dideteksi

Kamis, 12 Mei 2022 - 11:41
Kemenbudristek
Headline

Atur PTM 100 Persen, Pemerintah Keluarkan SKB Empat Menteri Terbaru

Kamis, 12 Mei 2022 - 00:50
Load More

Populer hari ini

Monitoring-ASN

Hari Pertama Ramadan, Pj Gubernur Inspeksi Kehadiran ASN Pemprov Banten

Jumat, 24 Maret 2023 - 13:55
Samsung-A23-5G

Samsung Galaxy A23 5G dengan RAM 8GB Pastikan Performa Lebih Lancar

Jumat, 24 Maret 2023 - 15:51
SPinjam

Cara Mengisi e-Money di Shopee dengan Mudah dan Cepat!

Selasa, 10 Januari 2023 - 16:35
Earth Hour 2023, Aston Cilegon dan Aston Anyer Adakan Tumbler Day dan Plant-Based Foods

Earth Hour 2023, Aston Cilegon dan Aston Anyer Adakan Tumbler Day dan Plant-Based Foods

Minggu, 26 Maret 2023 - 12:48
virgojanti

Selama Ramadan, Ini Aturan Jam Kerja ASN Pemprov Banten

Kamis, 23 Maret 2023 - 22:02

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 21 Maret 2023 - Screenshot 2023 03 20 at 11.55.59 PM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 21 Maret 2023

by gimbal
Selasa, 21 Maret 2023 - 00:08
Koran Indoposco Edisi 17 Maret 2023 - Screenshot 2023 03 17 at 12.40.59 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 17 Maret 2023

by gimbal
Jumat, 17 Maret 2023 - 00:52
Koran Indoposco Edisi 13 Maret 2023 - Screenshot 2023 03 13 at 12.06.14 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 13 Maret 2023

by gimbal
Senin, 13 Maret 2023 - 00:18
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2023.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2023.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist