Lakukan Kunjungan, Bea Cukai Pantau Pemanfaatan Fasilitas yang Diberikan

Bea cukai

-

INDOPOS.CO.ID – Melalui kegiatan Customs Visit Customer (CVC), Bea Cukai secara kontinu melakukan pemantauan terhadap pemanfaatan fasilitas kepabeanan di berbagai daerah. Dalam kegiatan CVC kali ini, Bea Cukai melakukan kunjungan ke perusahaan masing-masing di wilayah Jakarta, Banten, dan Tarakan.

Di Jakarta, Bea Cukai Marunda melaksanakan kegiatan CVC ke PT Uniair Indotama Cargo, pada Senin (31/01). Berlokasi di Kawasan Industri dan Pergudangan Marunda Centre, PT Uniair Indotama Cargo merupakan penerima fasilitas pusat logistik berikat (PLB) sejak tahun 2019, sekaligus sebagai pengusaha PLB yang bergerak dalam bidang e-commerce.

Perwakilan dari PT Uniair Indotama Cargo, Emilia menyatakan bahwa pelayanan Bea Cukai sudah sangat baik, namun terdapat kendala karena PT Uniair Indotama Cargo hanya memiliki satu modul untuk pengajuan dua dokumen, yaitu BC 1.6 dan BC 2.8. “Dikarenakan hal tersebut, kami merasa submit dokumen menjadi lambat, sementara intensitas kegiatan terbilang cukup tinggi, sehingga kami mengajukan permohonan penambahan instalasi modul BC 2.8, Harapannya instalasi dapat segera dilakukan agar mempercepat proses bisnis perusahaan,“ ujarnya.

“Melalui CVC dan bertemu langsung dengan para pelaku usaha, kami ingin melihat langsung proses bisnis dan berbagai kendala di lapangan terkait proses kepabeanan. Terkait kendala di PT Uniair Indotama Cargo, kami melalui Bea Cukai Marunda akan segera menindaklanjuti permohonan tersebut, dan berkomitmen memberikan pelayanan prima dan optimal,” ungkap Hatta Wardhana, Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai.

Selain itu, Bea Cukai Marunda juga mengadakan kegiatan CVC ke PT Andalan Furnindo. PT Andalan Furnindo merupakan penerima fasilitas gudang berikat dan kemudahan impor tujuan ekspor pengembalian (KITE Pengembalian) yang bergerak di bidang industri pengolahan gula mentah (raw sugar) yang diolah menjadi produk gula dengan tujuan dalam dan luar negeri.

Memanfaatkan fasilitas yang didapatkan, Hatta mengatakan bahwa PT Andalan Furnindo merupakan perusahaan yang berkontribusi dalam ekspor dan impor. “Untuk impor, PT Andalan Furnindo adalah perusahaan gudang berikat dengan kontribusi penerimaan bea masuk terbesar pada tahun 2020. Gudang berikatnya telah menimbun dan menyediakan raw sugar yang diimpor dari Australia, Brazil, India dan Thailand, yang kemudian didistribusikan ke perusahaan industri milik PT Andalan Furnindo dan memenuhi kebutuhan industri makan dan minuman pasar domestik. Untuk ekspor, dengan memanfaatkan KITE Pengembalian sejak Februari 2021, PT Andalan Furnindo memiliki target penjualan ekspor sebesar 55.000 MT,” ujarnya.

Di wilayah Banten, Bea Cukai Merak melaksanakan kegiatan CVC ke Kawasan Industri Terpadu Wilmar di daerah Bojonegara, Januari lalu. Tim CVC melakukan peninjauan terkait proses bisnis dan hasil produksi dari PT Multimas Nabati Asahan. Dalam kunjungan ini, Bea Cukai Merak juga meninjau progres rencana pembangunan pelabuhan dan beberapa fasilitas untuk kepentingan bongkar muat serta penimbunan barang pada lokasi tersebut.

“Pembangunan ini semoga terealisasi, dan Bea Cukai siap mendukung sesuai wewenang kami. Sehingga dapat membantu meningkatkan efektifitas dan dapat mempercepat arus logistik dalam kegiatan kepabeanan PT Multimas Nabati Asahan kedepannya,” ungkap Hatta.

Sementara itu, Bea Cukai Tarakan melakukan kunjungan ke gudang berikat milik PT Permata Arga Wisesa, pada Senin (07/02). Dalam kunjungan ini tim CVC Bea Cukai Tarakan memberikan penguatan kepada PT Permata Arga Wisesa karena adanya pandemi Covid 19 yang berdampak pada aktifitas produksi dan rantai pasok (supply chain). Selain itu, malalui CVC keduanya secara langsung berdiskusi terkait hambatan dan kendala yang dihadapi, serta berbagai langkah strategis dalam mengatasi kendala tersebut.

“Kami harap program CVC ini dapat benar-banar dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk menyampaikan kendalanya. Sehingga dapat membantu kami dalam mengambil berbagai kebijakan untuk perbaikan proses bisnis kepabeanan ke depannya,” tutup Hatta. (ipos)

Exit mobile version