Antibodi Masyarakat Jauh Lebih Baik, Ini Penjelasan Jubir Vaksinasi

antibodi

Ilustrasi - Program Vaksinasi. Foto: dok Kemenkes

INDOPOS.CO.ID – Juru Bicara Vaksinasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menuturkan, pola peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia berbeda dengan negara lainnya.

Kendati, peningkatan kasus terjadi signifikan setelah penularan transmisi lokal sejak 23 Desember lalu.

“Jadi pola penularan kasus varian Omicron di Indonesia berbeda seperti negara-negara yang telah melakukan program vaksinasi pertama seperti, Amerika Serikat, Israel dan beberapa negara lainnya,” ungkap Siti Nadia Tarmizi secara daring, Senin (14/2/2022).

Ia mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di negara Amerika Serikat, Perancis dan Jerman sangat signifikan.

Mereka telah melakukan program vaksinasi terlebih dahulu, dan diikuti program pengetatan lainnya.

“Ternyata dengan cakupan vaksinasi yang tinggi, ketika berhadapan dengan varian Omicron kasus meningkat 3-6 kali,” katanya.

Menurut dia, hampir 86 persen masyarakat Indonesia memiliki antibodi yang baik. Hal ini kemudian menjadi faktor pola peningkatan kasus varian Omicron di Indonesia berbeda dengan negara-negara lainnya.

“Hasil survei pada November 2021 lalu ternyata menunjukkan masyarakat Indonesia memiliki antibodi yang baik,” katanya.

“Apabila antibodi masyarakat di negara lain seperti Amerika Serikat, Perancis, Jerman dan Israel lebih rendah dari masyarakat Indonesia, mungkin saja karena vaksinasi sudah mereka dilakukan lebih awal,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version