INDOPOS.CO.ID – Komitmen Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) siap menjadi Fraksi Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Negara republik Indonesia (Polri) jika lolos Parliementary Treshold 4 persen, atau melenggang ke Senayan.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Umum PKP, Yussuf Solichien, saat bersilaturrahmi dengan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) di Jakarta, Selasa (15/2/2022).
“Kami berkomitmen untuk memperjuangkan dan menegakkan NKRI, Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Itu merupakan garis partai yang tidak dapat ditawar lagi,” ungkap Yussuf.
“Jika dalam pemilu 2024 mendatang PKP masuk ke parlemen, akan berupaya keras adanya fraksi TNI/polri, dan purnawirawan dapat diperjuangkan,” tegas dia.
Komitmen tersebut telah dinyatakan oleh Yussuf dalam beberapa momentum. Di antaranya saat pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKP pada 24 September 2021 dan HUT PKP ke-23 pada 15 Januari 2022 lalu.
Partai yang didirikan oleh mendiang Edy Sudrajat dan Try Sutrisno itu menghendaki kepentingan TNI/Polri beserta keluarga harus diperjuangkan.
Ketua Umum DPP Pepabri Agum Gumelar mengatakan, purnawirawan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya.
“Sehingga purnawirawan bebas menentukan pilihan politiknya. Keinginan itu dituangkan dalam sistem demokrasi. Tugas utama kita adalah merajut persatuan dan kesatuan serta mengawal jalannya pembangunan untuk mewujutkan tujuan nasional kita,” ujarnya.
Pada silaturahmi dengan DPP Pepabri tersebut, Yussuf didampingi oleh para pengurus DPN PKP diantaranya Wakil Ketua Umum Aslizar N Tanjung, Sekretaris Jenderal Syahrul Mamma, Kepala Bidang Pemenangan Pemilihan Umum M. Faisal Mana, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan dan Evaluasi FHR Ghanty Sjahabuddin, dan Wakil Sekretaris Jenderal Dewi Anggraeni dan Dyah Puspita Sari.
Kunjungan itu disambut dan diterima oleh Ketua Umum DPP Pepabri Agung Gumelar yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Yun Mulyana dan pengurus lainnya, antara lain Moch Akip Renatin, S.N Suwima, dan Heru Srijanto. (ney)
