Senin, 23 Mei 2022
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

Magazine Paten kesatu 2022

  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Nasional

Upaya Kementan Meningkatkan Produksi Kedelai Nasional di Tengah Tekanan Eksternal

by arm
Jumat, 18 Februari 2022 - 16:40
in Nasional
mentan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kiri) didampingi Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi (kiri). Foto: Ist

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan mengatakan kondisi kedelai saat ini disebabkan juga kondisi perubahan iklim dunia yang mempengaruhi harga pasar internasional. Memang kedelai saat ini terbatas kondisi produksinya, sehingga pemasukan kedelai asal luar negeri menjadi alternatif.

“Negara-negara yang selama ini memasok kedelai ke Indonesia, seperti Brasil dan negara Amerika latin lainnya sedang mengalami anomali cuaca sehingga gagal panen. Kondisi itu diperparah oleh terjadinya inflasi di Amerika Serikat yang menyebabkan harga kedelai mengalami lonjakan,” kata Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Yuris Tiyanto.

BacaJuga

Perkuat Orkestrasi Tangani Perkara, KPK Gelar Raker Penindakan

Arogansi Pengemudi Pajero Viral, Ini Kata Polisi

Yuris mengatakan Kementerian Pertanian sedang melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan kedelai nasional, supaya petani kembali tertarik menanam kedelai. Sebagai informasi tahun 2022 Kementerian Pertanian memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu ha, dengan anggaran yang terbatas ini diharapkan selebihnya bisa dengan peran berbagai pihak termasuk off taker.

Strateginya, salah satunya dengan menggandeng off taker sebagai avalis pembiayaan. Dengan menggandeng offtaker, maka dimungkinkan untuk menjadi penjamin untuk pembiayaan KUR. Seperti halnya yang dilaksanakan di Solo, Senin (14/2/2022) lalu, Kementan bersama Dinas Pertanian di 14 Provinsi lokasi Pengembangan Kedelai Non-APBN/KUR, memfasilitasi kegiatan penandatanganan MoU antara Perbankan Himbara dengan pihak perusahaan off taker sebagai langkah pemenuhan target pengembangan kedelai dengan dana KUR tahun 2022.

Lahan pertanaman kedelai tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa lahan tersebut akan berada antara lain di Provinsi Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Lampung, Jambi dan Banten.

“Kita akan tanam di sentra yang sudah ada, Kita harapkan produktivitas bisa ditingkatkan, selama ini kuncinya ada di ketersediaan benih. Dengan pengawalan ketat akan dilakukan tanam di lahan kering, sebagian tumpang sisip dengan jagung, tebu dan kelapa sawit sebelum 4 tahun,” jelas Yuris.

Mengenai hal ini, Pakar Pangan dari Universitas Brawijaya, Sujarwo mendukung upaya kementan dalam meningkatkan produksi lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. Terutama yang berkaitan dengan optimalisasi perwilayahan komoditas kedelai dan supporting sistemnya.

“Saya mendukung lebih ditingkatkan program-program pemerintah yang membangun optimalisasi perwilayahan komoditas kedelai dan supporting systemnya. Saya berharap hal Ini menjadi real sebgai buah dari semakin baiknya kelembagaan/korporasi petani,” ujar dia, Jumat (18/2/2022).

Meski demikian, Sujarwo mengatakan perlu adanya analisis yang presisi terkait lahan dan juga pasarnya. Jangan sampai, kata dia, pasar kedelai tidak dijaga, sehingga nantinya akan memiliki efek terhadap ketidakpastian harga yang tinggi.

“Dalam hal ini, petani kedelai butuh bantuan pemerintah untuk mengawal produksinya dan membutuhkan lembaga penelitian untuk menghasilkan varietas yang lebih cocok adaptif dengan iklim tropis. Terutama untuk meningkatkan produktivitasnya,” katanya.

Sebelumnya Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, harga tahu dan tempe di dalam negeri akan naik karena melonjaknya harga kedelai internasional.

Hal ini terjadi karena kedelai menjadi bahan baku utama dalam memproduksi dua makanan kegemaran masyarakat Indonesia tersebut.

“Kondisi kedelai di dunia saat ini terjadi gangguan suplai,” katanya.

Oke mengatakan Brazil terjadi penurunan produksi kedelai, di mana awalnya diprediksi mampu memproduksi 140 juta ton pada Januari, menurun menjadi 125 juta ton. Penurunan produksi ini berdampak pada kenaikan harga kedelai dunia.

Penyebab lainnya menurut Oke yakni inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7 persen, yang berdampak pada kenaikan harga daripada input produk kedelai. Selain itu, terjadi pengurangan tenaga kerja, kenaikan biaya sewa lahan, serta ketidakpastian cuaca di negara produsen kedelai juga mengakibatkan petani kedelai di Amerika Serikat menaikkan harga.

“Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai USD15,77 dolar per bushel atau angkanya sekitar Rp11.240 per kilogram (kg) kalau ditingkat importir dalam negeri,” kata Oke.

Dalam hal ini, diperkirakan harganya akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang bisa mencapai 15,79 dolar AS per bushel. Selanjutnya, akan terjadi penurunan pada Juli 2022 ke angka 15,74 dolar AS per bushel di tingkat importir. Untuk itu, Oke mengatakan kenaikan harga kedelai dunia itu akan berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe di dalam negeri.

“Hal ini akan mempengaruhi ujungnya adalah harga produk turunan dari kedelai, yang utama di sini adalah harga tempe dan tahu,” ujar Oke. (nas)

Tags: KedelaiKementanproduksi kedelaiTahu Tempe
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Ternak PMK
Nasional

Atasi PMK Ternak, DPR Apresiasi Langkah Cepat Mentan

Minggu, 22 Mei 2022 - 19:05
Pengendalian PMK
Nasional

Mentan SYL Koordinasi Pengendalian dan Pencegahan PMK di Lampung

Minggu, 22 Mei 2022 - 16:53
ekspor
Nasional

Tahun Ini, Ekspor Pertanian Sulut Tembus Rp2,9 Triliun

Sabtu, 21 Mei 2022 - 02:22
mentan
Nasional

Pastikan Bebas dari PMK, Mentan Tinjau Peternakan Sapi di Banten

Kamis, 19 Mei 2022 - 18:59
Kementan
Ekonomi

Kabupaten Jeneponto Didorong Tingkatkan Indeks Pertanaman

Selasa, 17 Mei 2022 - 17:02
Kunjungan Mentan SYL
Berita

Canangkan Pertanaman IP300 di Jeneponto, Mentan Optimistis Produksi Terus Meningkat

Senin, 16 Mei 2022 - 13:35
Load More

Populer hari ini

bubble

Super Bubble Sedang Meletus, Krisis Moneter Super di Depan Mata

Senin, 23 Mei 2022 - 17:45
Sukses Jalankan Transformasi, BRI Dinobatkan Jadi Best of The Best BUMN

Pengangkatan Pj Sekda Banten Rawan Digugat

Senin, 23 Mei 2022 - 13:41
sekda

Jika Angkat Pj Sekda, Jabatan Pj Gubernur Al Muktabar Terancam Copot

Senin, 23 Mei 2022 - 15:59
Sekda Banten

Sohib Pj Gubernur Diisukan Jadi Pj Sekda, Undangan Pelantikan Beredar di Medsos

Senin, 23 Mei 2022 - 10:07
mentan

Upaya Kementan Meningkatkan Produksi Kedelai Nasional di Tengah Tekanan Eksternal

Jumat, 18 Februari 2022 - 16:40

E-Paper

Koran Indoposco 23 Mei 2022 - INDOPOSCO CETAK 230522 - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco 23 Mei 2022

by aro
Senin, 23 Mei 2022 - 05:16
Koran Indoposco 21 Mei 2022 - INDOPOSCO CETAK 210522 - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco 21 Mei 2022

by aro
Sabtu, 21 Mei 2022 - 05:00
Koran Indoposco 18 Mei 2022 - INDOPOSCO CETAK 180522 - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco 18 Mei 2022

by aro
Rabu, 18 Mei 2022 - 05:00
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2022.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2022.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist