Bea Cukai Dampingi Pelaku Usaha Ekspor hingga China, Eropa dan Amerika

bc2

Ilustrasi. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Dalam keberlangsungan pemulihan ekonomi nasional, peningkatan aktivitas ekspor berdampak positif dalam pertumbuhan ekonomi negara. Oleh sebab itu, Bea Cukai terus berupaya menjaga daya beli masyarakat dan dukungan usaha industri terdampak melalui kemudahan ekspor dan impor.

“Kami berupaya mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui berbagai layanan kepabeanan. Utamanya, kami lakukan pendampingan dan berikan layanan kemudahan ekspor bagi para pelaku usaha. Kali ini, Bea Cukai berhasil damping pelaku usaha jalankan ekspor hingga menembus pasar Cina, Eropa, dan Amerika,” ungkap Hatta Wardhana, Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai.

Hatta menyampaikan bahwa eksportasi di wilayah Maluku, tepatnya Ambon, menunjukkan tren peningkatan yang cukup pesat. Salah satu perusahaan di bawah pengawasan Bea Cukai Ambon, UD Putri Desi, berhasil melebarkan pangsa pasar hingga ke Shanghai, Cina, mengingat selama ini negara tujuan ekspornya ke Singapura. Bea Cukai Ambon mencatat bahwa ini kali ke empat UD Putri Desi mengekspor produk kepiting hidup ke Shanghai, Cina.

UD Putri Desi mengekspor produk kepiting hidup ke Singapura sekaligus Cina, Rabu (23/02), melalui kargo Bandara Pattimura, Ambon. Tercatat sebanyak 6 boks dengan berat bersih 174 kg kepiting hidup berhasil diekspor ke Singapura dan 12 boks dengan berat bersih 333 kg kepiting hidup berhasil diekspor ke Cina. Total nilai devisa untuk kedua pengiriman tersebut mencapai USD4.260,64.

Sementara itu di Yogyakarta, Bea Cukai Yogyakarta layani dan awasi kegiatan ekspor PT Woneel Midas Leathers, Kamis (17/02). PT Woneel Midas Leathers adalah salah satu perusahaan pengguna fasilitas kawasan berikat di kawasan Gunungkidul yang bergerak pada industri sarung tangan olahraga. Sebanyak 3,4 to sarung tangan olahraga diekspor dengan negara tujuan Amerika Serikat melalui pelabuhan muat Tanjung Emas. Sarung tangan olahraga yang diekspor adalah jenis _gloves batting_ sebanyak 8.784 buah dan jenis _gloves golf_ sebanyak 33.264 buah. Nilai ekspor atas pengiriman sarung tangan olahraga ini mencapai USD117.443,52 atau sekitar Rp1,6 miliar.

Hatta menambahkan bahwa Bea Cukai Yogyakarta juga layani dan awasi ekspor PT Maesindo Indonesia, Sabtu (19/02). PT Maesindo Indonesia juga merupakah salah satu perusahaan pengguna fasilitas kawasan berikat dengan hasil produksi alas kue yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta. Sebanyak 1,3 ton produk alas kue berhasil diekspor dengan negara tujuan Belanda melalui pelabuhan muat Tanjung Emas. Alas kue yang dikirimkan sebanyak 449 karton atau setara 8.682.000 buah dengan total nilai ekspor mencapai USD16.639 atau setara Rp238 juta.

“Melalui kontinuitas ekspor, kami berharap perusahaan yang telah berhasil melakukan ekspor dapat memberikan semangat bagi eksportir lain di wilayahnya. Kami juga berharap dukungan Bea Cukai terhadap kinerja ekspor perusahaan dapat mendorong perusahaan kuat bersaing di pasar luar negeri,” pungkas Hatta. (ipo)

Exit mobile version