KKP Latih Diversifikasi Produk bagi Masyarakat Perikanan

kkp

Tangkapan layar daring pelaksanaan pelatihan, plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kusdiantoro (baju putih kiri)

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah produk perikanan. KKP gelar pelatihan Pengembangan Diversifikasi Olahan Ikan secara blended training bagi Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 1-2 Maret 2022.

Program ini tidak hanya memberikan nilai tambah, tapi juga membentuk jiwa wirausaha guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.

“Pelatihan ini hadir bukan sekedar untuk memanfaatkan SDA, tapi juga mengisi kebutuhan SDM yang unggul agar dapat mengelola sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan,” papar Plt. Kepala

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kusdiantoro, Rabu (2/3/2022).

Dengan potensi SDA yang luar biasa, pihaknya meyakini NTT, khususnya Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Kupang, mampu mengembangkan diversifikasi produk perikanan menjadi produk bernilai jual tinggi. “Ikan yang didapat jangan hanya untuk digoreng, dibakar, tapi harus diolah dengan beragam sajian, bentuk, dan rasa. Sehingga tidak hanya disukai oleh semua kalangan, produk olahan tersebut mampu memiliki nilai jual yang lebih tinggi, lebih tahan lama, dengan tetap mengandung gizi seimbang guna mengurangi angka stunting di masyarakat,” ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan Kusdiantoro, terdapat empat luaran yang menjadi harapan usai berlangsungnya pelatihan ini. Pertama, dapat meningkatkan alternatif mata pencaharian masyarakat setempat saat tidak bisa melaut serta menumbuhkan wirausaha baru. Kedua, dengan adanya diversifikasi produk perikanan dapat menjadi alternatif sajian tinggi gizi yang dapat dinikmati masyarakat. Ketiga, dapat meningkatkan nilai produk usaha sehingga pendapatan masyarakat meningkat. Keempat, dapat mengeliminir ikan-ikan yang lebih ditangkap menjadi olahan dengan daya simpan lebih lama.

Hal senada disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI, Edward Tannur, saat membuka pelatihan. Pihaknya menilai pelatihan ini terlaksana guna menciptakan SDM yang mumpuni. “NTT punya potensi dan peluang besar dalam sektor kelautan dan perikanan. Mari manfaatkan pelatihan dengan sebaik-baiknya agar outputnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat NTT. Dengan ikan, kita dapat mengurangi stunting, meningkatkan kekebalan diri di musim Covid ini, hingga meningkatkan taraf hidup masyarakat NTT. Mari kita sama-sama berjuang membangun NTT tercinta,” ucapnya. (ney)

Exit mobile version