Ini Yang Dilakukan KKP Hidupkan SKPT Morotai

kkp

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (baju putih) saat meninjau SKPT Morotai, Selasa (8/3/2022). Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) Morotai, Maluku Utara akan dioptimalkan sepenuhnya untuk mendongkrak produktivitas masyarakat nelayan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengisi sejumlah fasilitas pendukung operasional SKPT, dan akan rutin melakukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sana. Penegasan tersebut disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat meninjau SKPT Morotai, Selasa (8/3/2022).

“Bangun itu buat rakyat, buat nelayan, yang diperluin nelayan apa. Tolong dikoreksi dan re-plan lagi yang bener untuk kepentingan masyarakat nelayan,” tegas Trenggono.

Menurutnya, peran SKPT harus dioptimalkan untuk mendongkrak produktivitas ribuan nelayan Morotai yang sebagian besar merupakan nelayan tradisional. Apalagi Pulau Morotai yang terletak di tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 715, 716 dan 717, memiliki potensi tangkapan sangat besar utamanya ikan tuna. Keberadaan fasilitas perikanan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, harusnya dapat memacu peningkatan produksi.

Fasilitas pendukung yang akan dilengkapi untuk optimalisasi SKPT Morotai di antaranya cold storage terintegrasi, kantor pelabuhan, pabrik es, kios nelayan, fasilitas tambat labuh hingga pengolahan sampah terpadu. SKPT Morotai selanjutnya dikelola oleh Ditjen Perikanan Tangkap KKP.

Selain fasilitas kegiatan perikanan, KKP juga akan rutin melakukan pengembangan kualitas sumber daya manusia baik melalui pelatihan maupun penyuluhan. KKP memiliki gedung Morotai Integrated Aquarium and Research Institute (Miamari) yang rencananya menjadi pusat pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan di Morotai

Dalam kunjungan kerja di Pulau Morotai, Menteri Trenggono sempat berdialog dengan masyarakat peserta pelatihan diversifikasi produk hasil perikanan dan pelatihan pengolahan tuna yang digelar oleh BRSDM KKP.

“Fasilitas infrastruktur dan keahlian sumber daya manusia nelayan harus terus ditingkatkan. Hal ini dipastikan akan meningkatkan produktifitas dan pendapatan nelayan,”pungkas Trenggono. (ney)

Exit mobile version