Masyarakat Dilibatkan untuk Bersihkan Sampah di Laut

sampah-laut

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (tiga dari kanan) turun langsung membersihkan sampah di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Rabu (9/3/2022). Foto: KKP

INDOPOS.CO.ID – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono turun langsung membersihkan sampah di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Rabu (9/3/2022). Langkah tersebut menjadi bentuk keseriusan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjaga kesehatan laut khususnya dari sampah.

“Raja Ampat ini iconic, Icon Indonesia yang harus selalu bersih, bahkan telah diakui dunia sebagai tempat yang bagus, harus dipertahankan. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga laut kita dari sampah, Pemda harus bisa menjadi corong  untuk menggerakkan masyarakat Raja Ampat untuk aktif membersihkan sampah, dan tidak mengotori laut,” kata Trenggono.

Kegiatan Bulan Cinta Laut (BCL) di Raja Ampat ini menjadi bagian dari kampanye menjaga kesehatan laut. Kunjungan kerja Menteri Trenggono di wilayah pesisir Indonesia Timur, yang dimulai dari Ternate, Tidore, Halmahera Barat, Morotai dan sampai di Raja Ampat.

Kegiatan BCL ini juga melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), pelajar, mahasiswa hingga masyarakat sekitar juga turun untuk membersihkan sampah di Pantai WTC. Menteri Trenggono berharap kegiatan Bulan Cinta Laut ini harus  menjadi tagline dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL).

Menurutnya kegiatan BCL ini akan berpengaruh pada dunia internasional, karena selain menjalankan mandat Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018, juga tindak lanjut komitmen Pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70 persen sampai dengan tahun 2025. Sampah laut juga menjadi isu turunan dari perhelatan internasional G20 dalam segmen Environment and Climate Sustainability Working Group (ECSWG) yang mengupas isu lingkungan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo menjelaskan dampak yang akan terjadi jika sampah di laut tidak dikelola dengan baik.

“Hal ini akan menjadi ancaman bagi laut, hingga berdampak bagi kehidupan manusia. Mulai dari mikro dan nano plastik yang akan merusak ekosistem pesisir dan termakan oleh biota laut, lalu produktivitas perairan laut akan menurun, dan masuk ke rantai makanan, hingga akhirnya sangat berpotensi menimbulkan masalah pada kesehatan kita,” tegas Victor di sela kegiatan membersihkan sampah plastik di sekitar Pantai WTC. Sampah-sampah yang dikumpulkan  dari Pantai WTC terkumpul mencapai 400,62 kg. (ney)

Exit mobile version