Peringati HUT Ke-3, Kommari Makin Menyatu Dengan Masyarakat Maritim

kommari

Ketua Umum Kommari Henry Sutioso (baju biru) memberikan tumpeng potongan pertama ke perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Santi, saat perayaan HUT ke 3 Kommari di Kalipasung, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Rabu (16/3/2022).

INDOPOS.CO.ID – Dalam rangka memperingati hari jadi Komunitas Maritim Indonesia (Kommari) yang ke-3, sejumlah gagasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan potensi sumber daya maritim mulai dicanangkan oleh Kommari. Berbagai aksi nyata dilakukan untuk terus mengambil peran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat maritim. Hal itu diutarakan Ketua Umum Kommari Henry Sutioso di sela-sela launching Desa Wisata Dewi Ikan di Kalipasung, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Rabu (16/3/2022).

Salah satu program yang digagas Kommari ialah dengan membangun Desa Wisata Dewi Ikan yang harapannya dapat menyinkronkan antara pariwisata bahari dan sektor perikanan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat.

“Kita mulai dari diri kita sendiri untuk bekerja bersama-sama dengan komunitas sebenarnya bisa untuk mewujudkan kesejahteraan. Salah satunya dengan membangun Desa Wisata Dewi Ikan ini yang membuka pandangan bahwa Kommari itu ada dan kita siap untuk bersinergi, dengan pihak mana pun termasuk dengan pemerintah, pusat dan daerah,” kata Henry.

Dia menambahkan bahwa pihaknya terus menjalin kerja sama dengan masyarakat maritim untuk terus berkarya. Diharapkan launching ini juga menjadi prototype yang bisa dilakukan oleh seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kommari di Indonesia.

“Mitra kita sejauh ini ada 4-5 mitra. Saat ini sinergi dengan mitra itu sudah berjalan semua, salah satunya dengan membangun Desa Wisata Dewi Ikan. Kami ingin terus mengalir, bergulir dan makin menyatu untuk sejahtera bersama masyarkat maritim,” jelasnya.

Lanjut Henry, sejak Kommari berdiri, pihaknya sudah membangun kerja sama dengan nelayan terutama dalam membeli hasil tangkapannya. Selain itu juga dijalin kerja sama dengan para pelaku usaha akuakultur.

“Untuk akuakultur kita sudah membangun bioflok di tahun 2019, hanya saja belum ada scale up yang baik. Harapan kami ke depan aka nada scale up yang baik untuk program akuakultur,” imbuh dia.

Kommari didirikan atas dasar geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan memiliki laut yang luas dan garis pantai yang Panjang. Sektor kemaritiman menjadi sangat strategis bagi Indonesia, baik dari aspek ekonomi, sosial-budaya, hukum dan keamanan, serta lingkungan.

Dengan mengusung arah baru pada visi pembangunan Poros Maritim Dunia yang menekankan pada “Arus Baru Ekonomi Indonesia”, Kommari hadir untuk memberikan harapan dan mengembalikan semangat dalam membangun maritim dengan memanfaatkan potensi sumber daya kelautannya.

Henry menyatakan bahwa untuk mencapai Kesejahteraan Masyarakat dengan pemanfaatan potensi sumberdaya maritim, maka ada empat fondasi “Arus Baru Ekonomi Indonesia” yang perlu dilakukan, yakni, pertama, mewujudkan masyarakat dan Industri Kelautan yang maju dan berkeadilan berlandaskan ekonomi kerakyatan. Kedua, mewujudkan masyarakat maritim yang produktif dan berdaya saing agar dapat dengan kokohmenopang kekuatan ekonomi Indonesia. Ketiga, mewujudkan Penguatan Kemitraan stakeholders Maritim dengan pola “Menguatkan yang lemah tanpa Melemahkan yang kuat, dan keempat mengkaji dan menumbuhkembangkan Bisnis Maritim yang bersinergi bagi pemerintah, masyarakat dan industri.

Masih kata Henry, keempat fondasi tersebut sudah sangat tepat untuk mendorong terwujudnya Kesejahteraan dalam program Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Arsitektur Kesejahteraan Maritim yang KOMMARI inginkan dapat tercapai apabila terciptanya keamanan dan kenyamanan di laut Indonesia.

“Perekonomian dari pemanfaatan sumber daya maritim Indonesia akan bertumbuh dan berkembang signifikan, jika seluruh stakeholder mencapai kemakmuran yang adil dankeberlanjutan,” bebernya.

Dengan demikian, maka Kommari ingin mengajak bersama-sama seluruh stakeholder untuk bersatu-padu membangun dan meningkatkan kesejahteraan secara nyata sebagai mitra pemerintah.

“Dengan kegiatan membangun Desa Wisata Dewi Ikan ini membuktikan kitab isa bersinergi dengan semuanya termasuk dengan pemerintah,” pungkasnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Direktur Jasa Kelautan Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Miftahul Huda menyatakan bahwa pemerintah sangat mendukung program Kommari ini. Menurutnya, selain dapat mendukung upaya keberlanjutan (sustainability) ekosistem pesisir, Desa Wisata Dewi Ikan juga mampu menggenjot kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Sudah pasti ending dari keberlanjutan adalah terciptanya kesejahteraan masyarakat. Kalau biota dan ekosistemnya sustainable pasti akan dinikmati oleh masyarakat,” tandas Huda. (ney)

Exit mobile version