Crazy Rich Jadi Tersangka Penipuan, UNAIR: Medsos hanya Pesona Palsu

Indra Kenz

Influencer dan pengusaha Indra Kesuma. (Instagram/@indrakenz)

INDOPOS.CO.ID – Influencer Indra Kenz dan Doni Salmanan masih menjadi buah bibir di media sosial, setelah ditetapkan tersangka kasus penipuan berkedok trading binary option. Mereka erat dengan ciri khas flexing atau pamer harta, yang berdampak negatif.

Menurut dosen Departemen Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Airlangga (UNAIR) Nisa Kurnia Illahiati seiring perkembangan teknologi informasi dan dunia maya, korban penipuan dapat digaet dengan mudah.

“Fenomena penipuan ini sudah ada sejak manusia mengerti cara memenuhi kebutuhan hidup secepat mungkin,” ucap Nisa dalam laman resmi UNAIR dilihat, Rabu (23/3/2022).

Bahkan media sosial memberi ruang dan mengizinkan penggunanya untuk menjadi siapapun yang diinginkan. Termasuk, menjadi seseorang yang seakan terlihat kaya raya.

“Misalnya kita lihat mana orang-orang yang kita anggap berhasil. Jika ingin menjadi seperti itu, maka aku harus meniru apa yang orang itu lakukan,” jelas Nisa.

Kanal YouTube Indra Kenz, misalnya, penuh dengan tips menghasilkan pemasukan besar dalam waktu singkat dalam trading. Termasuk akun TikTok-nya penuh konten pamer harta. Cara serupa dilakukan kanal YouTube
Doni Salmanan.

Selain pamer outfit dan merk tunggangan, aksi kedermawanan juga populer. Terutama demi menyampaikan pesan bahwa mereka tidak hanya kaya, tapi juga berhati malaikat.

“Padahal, media sosial itu hanya persona palsu yang mudah sekali diciptakan,” cetus Nisa.

Indra Kenz bersama Doni Salmanan tersangkut kasus dugaan penipuan dan investasi ilegal berkedok aplikasi binary option. Mereka terlibat sebagai afiliator dan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. (dan)

Exit mobile version