Soal Transisi Pandemi ke Endemi, Ahli Epidemiolog: Sabar Saja

endemi

Ilustrasi seseorang memakai masker. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI), Masdalina Pane meminta semua pihak dapat bersabar untuk memasuki masa transisi endemi Covid-19. Meski laju penularan virus Corona di Indonesia makin terkendali.

“Banyak negara yang kondisi pandeminya lebih baik dari Indonesia, tapi semua bersabar menunggu interim (panduan) global,” kata Masdalina melalui gawai, Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Menurutnya, tidak perlu terlalu cepat menerapkan situasi endemi. Namun, malah kewalahan jika terjadi lonjakan kasus Covid-19. Pemerintah tidak akan terburu-buru memutuskan Indonesia sudah memasuki fase endemi Covid-19.

“Tidak ada relevansinya kita mempercepat proses, jika kemudian di depan setback (kemunduran) lagi jika kondisi memburuk,” ujar Masdalina.

Paling penting kedisiplinan warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan tetap menjadi kunci utama saat pelonggaran pembatasan di tengah masa adaptasi pengendalian kasus Covid-19.

“Jadi sabar saja dan tetap beraktivitas seperti biasa, dan menjaga agar kondisi terkendali dalam jangka waktu lama. Tetap disiplin melakukan 3M dan 3T sampai pandemi ini berakhir,” imbuhnya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan, proses transisi menuju normalisasi endemi itu artinya bukan berarti kasus Covid-19 tidak ada sama sekali, tapi tetap kasus itu akan ada.

“Untuk menghilangkan sebuah penyakit itu membutuhkan waktu yang lebih panjang, tentunya kita harus bersiap untuk terus berdampingan dengan Covid-19,” katanya pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Saat ini Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19, dengan banyaknya tren indikator pengendalian pandemi terus menunjukkan ke hal positif, Indonesia sudah mulai bersiap-siap membuat langkah menuju ke arah endemi.

Transisi endemi marupakan suatu proses dimana periode dari pandemi menuju ke arah endemi dengan sejumlah indikator, antara lain laju penularan harus kurang dari 1, angka positivity rate harus kurang dari 5 persen, tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5 persen.

Selain itu, angka fatality rate harus kurang dari 3 persen dan level PPKM berada pada transmisi lokal level tingkat 1. Kondisi – kondisi ini harus terjadi dalam rentang waktu tertentu misalnya 6 bulan. (dan)

Exit mobile version